Lihat ke Halaman Asli

Kerasnya Duniaku Sekeras Dunia Jenderal Moyangku Dulu Kala

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dunia yang kita tinggali saat ini sama dengan dunia yang dulu di tinggali kakek buyut moyang kita, kalaupun beda itu sepertinya hanya masalah lingkungan dan teknologi semata…namun persamaan kini dan dulu sangat banyak, diantaranya bahwa dunia ini dunia yang keras…kehidupan yang keras.

Hitam Putih warna yang sangat berbeda, namun begitu hitam menodai putih maka ia akan menjadi hitam sepenuhnya dan bukannya putih yang kehitaman.Kehidupan di dunia ini keras. Keras karena kita harus bertahan untuk tetap bias putih, walau itu mungkin bukan putih yang mengkilap. Tak mudah untuk menjadi mengkilap, karena sang hitam sangat menawan.

Hati merah yang kita miliki akan riang gembira bila seluruh organ kita bahu membahu hanya untuk berbuat yang putih..berbuat yang benar. Kebenaran memang seringkali pahit, apalagi jika memang kita pernah salah..tau kesalahan kita…berobat diri menjadi benar dan kemudian membela yang benar. Ada yang menintai satu kesalahan yang pernah di lakukan walau sudah di tebus seratus kebenaran bahkan kepahlawanan.Memang tak mudah untuk menjadi benar, tapi tak boleh buntu buta mata lalu melobangi hati sehingga yang salah seolah benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline