Lihat ke Halaman Asli

Rekonstruksi Sejarah dalam Anime One Piece

Diperbarui: 10 Mei 2022   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

anime one piece merupakan anime terlaku untuk sampai saat ini, penjualan komik mencapai 500 juta copied yang sudah dicetak untuk seluruh dunia. pada awal hadirnya anime one piece di sajikan untuk tontonan anak kecil, tetapi jika kita telisik lebih jauh lagi, anime one piece terlalu berat untuk kartun anak-anak, karena di dalam anime tersebut tersirat sebuah masalah-masalah besar, seperti korupsi,perdagangan manusia,kekuasaan pemerintah yang mutlak,penjajahan,dan masalah besar lainnya. lakunya anime one piece di seluruh dunia salah satu faktor besarnya karena kepiawain penulis dalam mengemas cerita yang berat tetapi dikemas untuk anak-anak. one piece juga mengambil cerita dari sejarah beberapa dunia, salah satunya cerita sejarah negara amerika yang dimana bangsa asli amerika yaitu suku indian di usir dari tanah kelahirannya, dalam cerita one piece terkandung dalam arc skypie/ bagian skypie.

dalam arc film tersebut terpampang jelas sejarah bangsa amerika, yang dimana suku indian di perankan oleh penduduk shandia dan para pendatang mengclaim bahwa tanah tersebut miliknya. sejarah suku indian begitu kental dalam arc skypie, perjuangan penduduk shandia atau suku indian di ceritakan pada anime tersebut. 

karena kepiawain eiichira oda dalam menulis cerita banyak para penikmat karyanya yang awalnya tidak menyadari bahwa cerita dalam anime tersebut merupakan sejarah dunia. cerita sejarah dikemas menjadi sangat menarik dengan adanya anime one piece, banyak para penikmat karyanya yang menelusuri sejarah bahkan mitologi dunia.

anime one piece bisa menjadi media pembelajaran bagi guru sejarah dalam melaksanakan KBM/Kegiatan Belajar Mengajarnya, karena banyak siswa/siswi yang akan lebih tertarik ketika di sajikan pembelajaran melalui video/film. para pengajar hanya menjabarkan point-point pada film/video tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline