Lihat ke Halaman Asli

TRANSPARANSI JOKOWI-AHOK

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan di unggah-nya beberapa tayangan Jokowi-Ahok ke Youtube dalam beberapa kegiatan terutama beberapa rapat yang di pimpin oleh Ahok dengan beberapa Dinas Provinsi terkait memberikan gambaran baru untuk yang di daerah bahwa apa yang di pilih masyarakat Jakarta itu tidak salah dan benar, bukan beli kucing dalam karung istilah-nya.  Pemimpin yang masyarakat Jakarta pilih bukan untuk mencari uang lagi tapi memang bekerja untuk membenahi Jakarta dan untuk kemajuan Jakarta.  Melalui rapat-rapat yang di tayangkan, terlihat bahwa Ahok sangat menguasai sekali permasalahan yang ada baik itu di PU, Perhubungan, UKM dan Perdagangan, Ketenagakerjaan sampai rapat dengan BEM Mahasiswa. Bahkan pada rapat dengan Dinas PU jadi gambaran buat yang di daerah juga bahwa begitu korup-nya lembaga pemerintahan daerah dengan berbagai mark-up dan pos-pos yang tidak penting sebagai contoh dalam tayangan ada pembangunan Pos menelan biaya sekitar 1M, mungkin beliu bingung ukuran berapa untuk pembuatan pos harga 1M sebab mungkin menurut gambaran Wagub untuk 1M bisa dua tingkat dengan peralatan lengkap seperti apartemen mungkin.

Terlepas dari gebrakan Jokowi-Ahok pasti ada saja suara-suara sumbang terutama di kalangan birokrat yang tentunya merasa terganggu periuk mereka tidak bisa sebanyak seperti sebelum-nya, berkomentar tidak etis sebab menurut mereka itu urusan rumah tangga provinsi yang justru menurut rakyat sangat penting untuk mengetahui kemana saja uang pembayaran pajak mereka di setorkan akan di kelola dan di gunakan apa saja oleh pemerintah daerah. Contoh-nya saja pada sebuah perusahaan yang sudah go publik, pasti mereka melampirkan kinerja dan neraca keuangan di media masa sebab mereka sadar bahwa dana yang mereka kelola itu milik masyarakat banyak.

Dari gambaran di Jakarta saat ini, kita berharap pemimpin bangsa ini di tahun 2014 bisa seperti mereka, menjadi pemimpin cerdas, tegas, independen dan bukan untuk mencari penghasilan lagi tapi untuk kesejahteraan rakyat Indonesia dan semoga pemimpin tersebut ada di 2014 nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline