Lihat ke Halaman Asli

Puisiku

Diperbarui: 5 Februari 2017   02:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisiku adalah nawaitu cinta dan rindu menggebu-gebu

pada Sang Maha Kekasih yang s’lalu termesra kucumbu

di atas sajadah, kitab suci, tasbih, doa, sunnah maupun fardu

juga kekasih di alam nyata maupun dunia maya yang palsu

antara Dia, dia dan aku, puisiku titik tumpu dan penyatu padu

pandu Sang Pemberi Wahyu, belenggu pencegah dari jalan keliru

Puisiku adalah ibu, maharatu, masayu nan anggun dan ayu

yang membesarkanku dengan kasih sayang, susu, madu, keju

juga dengan pangku, pacu, bantu, ilmu, wudhu, sujud, dan ruku’

mengajariku rambu-rambu pembeda perilaku halal dari yang tabu

dialah mahaguru, sokoguru, dan lampu yang tak pernah luyu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline