Puisiku adalah nawaitu cinta dan rindu menggebu-gebu
pada Sang Maha Kekasih yang s’lalu termesra kucumbu
di atas sajadah, kitab suci, tasbih, doa, sunnah maupun fardu
juga kekasih di alam nyata maupun dunia maya yang palsu
antara Dia, dia dan aku, puisiku titik tumpu dan penyatu padu
pandu Sang Pemberi Wahyu, belenggu pencegah dari jalan keliru
Puisiku adalah ibu, maharatu, masayu nan anggun dan ayu
yang membesarkanku dengan kasih sayang, susu, madu, keju
juga dengan pangku, pacu, bantu, ilmu, wudhu, sujud, dan ruku’
mengajariku rambu-rambu pembeda perilaku halal dari yang tabu
dialah mahaguru, sokoguru, dan lampu yang tak pernah luyu