Lihat ke Halaman Asli

Asa

Diperbarui: 1 Februari 2017   11:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kumenyapamu dalam rintih-rintih seriosa

tataplah mata sembapku dengan segenap tenagamu yang masih tersisa

meski dirimu kian terengah-engah sekarat di sudut titimangsa

dan tubuh rapuhmu yang makin rengsa

nelangsa

dari warsa ke warsa

namun, dahsyatnya, kau tak pernah mati rasa

apalagi putus asa

Engkau tak henti berdansa-dansa

ditingkahi riuhnya metrum-metrum musik binasa

dalam hedonisme tujuh milyar manusia yang kian perkasa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline