Lihat ke Halaman Asli

Lelaki, Angin, Pohon, dan Jalan

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi ini baru saja si lelaki bangun dari tidurnya. Si lelaki membuka jendela di sebelah tempat tidurnya untuk membiarkan sinar matahari pagi masuk. Pagi ini memasuki cuaca berangin. Si lelaki terlalu malas untuk keluar rumah.


Terlalu malas dan dia hanya berkutat saja di tempat tidur. Menyiapkan teh panas, buku-buku klasik Rusia, kaset music jazz atau pop untuk didengar sebagai teman baca. Terlalu malas untuk melanjutkan harinya.


Begitu terus sampai si lelaki mulai merasa sedikit bosan dengan keadaan seperti ini. Dia keluar rumah untuk menghilangkan penatnya. Pagi dia keluar rumah dan sorenya dia pulang untuk berkutat dengan kenikmatan pribadi di kamarnya..


Akhirnya dia merasa membutuhkan media untuk berbagi cerita tentang apa yang dialaminya. Dan sore itu dia memutuskan untuk bercerita kepada angin sepoi-sepoi yang dia sadar selalu menyejukkan hatinya.


Sore itu dia membuka jendela kamar dan bercerita kepada angin. “Angin, hari ini aku berjalan-jalan menghabiskan waktu di sebuah taman. Membaca buku-buku klasik Rusia. Setidaknya pemandangan di kamarku ini bisa digantikan dengan suasana taman yang nyaman.”
“Hari itu aku bertemu dengan seorang gadis penjual es krim di taman. Aku memberanikan diri untuk bercengkrama dengannya pagi itu. Kami berbicara sampai sore.” Kata si lelaki. Setelah itu dia menghentikan ceritanya dan menghirup angin sepoi-sepoi dan serta merta menutup jendelanya sebagai tanda berhentinya cerita di hari itu.


Esok paginya kembali si lelaki menuju taman dan pulang setelah hari sore. Dia membuka jendela kamarnya dan bercerita kepada angin. “Hari ini, aku bercerita kembali dengan gadis yang sama. Aku merasa sepertinya aku jatuh cinta dengannya. Dan aku tak sabar untuk bertemu dengannya.” Setelah berkata begitu si lelaki menutup kembali jendelanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline