Lihat ke Halaman Asli

Sule Maarif

Bobotoh penggemar Man United

Klub Besar Inggris Payah soal Pemain Muda

Diperbarui: 25 Maret 2019   11:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kuaibao.qq.com

Jika ada yang bilang bahwa Klub Besar Inggris tidak pandai mengembangkan pemain muda. Saya setuju.

Contoh terbaru adalah Serge Gnabry yang menginspirasi kemenangan Jerman melawan Belanda. Gnabry berhasil menaklukan bek terbaik Virgil van Dijk dengan gol yang fantastis.

Talenta muda Gbabry pernah dipoles Arsene Wenger. Tetapi Gnabry cuma menjadi pemain berbakat yang gagal naik level. Bahkan Arsenal cuma bisa meminjamkannya untuk sekolah di klub lain. Sempat dipinjamkan ke West Bromwich Albion dan kemudian dijual dengan harga 5 Juta Pound. 

Terbukti Bayern Muenchen tempat yang pas buat Gnabry. Bayern berhasil memolesnya menjadi lebih cemerlang. Kini Gnabry jadi aset yang sangat berharga bagi Bayern dan Timnas Jerman.

Jauh sebelum itu pun, klub besar Inggris tidak banyak memunculkan pemain bintang dari akademinya sendiri. Chelsea menjadi klub yang paling tidak ramah bagi pemain muda. Ingat Kevin de Bruyne? Disia-siakan Chelsea, sukses saat peminjaman di Werder Bremen. 

Sempat kembali ke Chelsea tapi akhirnya dilego dan manjadi bintang di Wolfsburg. Kemudian dibeli Manchester City dan sekarang menjadi salah satu gelandang terbaik di dunia. Demikian halnya Nemanja Matic. Dilepas Chelsea dan berhasil matang di Benfica kemudian di-buyback. Matic menjadi tulang punggung  tim juaranya Chelsea sebelum sekarang bermain di Manchester United.

Demikian pula Man City. Tidak mampu memproduksi pemain bintang dari akademinya sendiri yang bisa naik level. City tidak berani menggunakan pemain akademinya untuk berkompetisi. City lebih suka membeli pemain jadi yang siap pakai. Jadon Sancho contohnya. Dibeli murah Borussia Dortmund, sekarang dihargai sangat mahal.

Liverpool juga setali tiga uang. Selepas periode Robbie Fowler, Michael Owen dan Steven Gerrard. Akademi Liverpool benar-benar kekurangan pemain berbakat. Terakhir cuma nama Trent Alexander-Arnold yang menonjol. Atau sebelumnya Raheem Sterling yang sempat berbaju Liverpool sebelum bermain di City.

Satu-satunya klub besar yang boleh dibilang berhasil soal pemain muda adalah Tottenham Hotspur. Meski belum pernah juara, Spurs berhasil menjadi tulang punggung timnas Inggris. Mauricio Pochettino bukan hanya menerapkan permainan yang atraktif. Tapi juga didominasi pemain muda. Nama-nama Kieran Trippier, Dele Alli serta Harry Kane jadi andalan. Bahkan Kane kini jadi kapten the three lions.

Man United masih punya sedikit kebanggaan. Kombinasi pemain muda dan senior kembali jadi filosofi klub. United memang belum berhasil membuat pembelian pemain bintang yang efektif. Dan berimbas pada prestasi klub yang masih jeblok. Sedikit kebanggaan itu tercermin dari Jesse Lingard dan Marcus Rashford yang menjelma menjadi pemain penting bagi klub. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline