Lihat ke Halaman Asli

Seruan Nabi Nuh a.s. yang Terabaikan di Gelombang Sunyi

Diperbarui: 3 Agustus 2024   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pinterest 

Nabi Nuh a.s., sang pembawa pesan ilahi, berdiri tegak di atas bumi yang diliputi kegelapan. Suara seruannya menggema di tengah gelombang sunyi, bagaikan bisikan di tengah badai. Namun, seruannya tak digubris, hanya dibalas dengan cemoohan dan tawa sinis dari kaumnya.

Nabi Nuh a.s. diutus oleh Allah untuk mengingatkan kaumnya agar kembali ke jalan yang benar, meninggalkan penyembahan berhala dan kebejatan moral. Mereka menganggap Nuh a.s. sebagai orang gila, pengganggu ketenangan mereka. Mereka menertawakan seruannya dan menolak untuk mengubah cara hidup mereka. Kehidupan mereka penuh dengan kemaksiatan dan kegelapan, dan mereka tidak ingin terusik dari kenyamanan duniawi mereka. Allah berfirman dalam wahyunya: 

اِنَّاۤ اَرۡسَلۡنَا نُوۡحًا اِلٰى قَوۡمِهٖۤ اَنۡ اَنۡذِرۡ قَوۡمَكَ مِنۡ قَبۡلِ اَنۡ يَّاۡتِيَهُمۡ عَذَابٌ اَلِيۡمٌ‏(١)

Artinya: "Beliau menyerukan mereka untuk menyembah Allah yang Esa, Pencipta langit dan bumi. Namun, kaumnya yang tersesat memilih untuk mengabaikannya." (Q.S. Nuh: 1)

Nabi Nuh a.s. terus bersabar dan tak henti-hentinya menyampaikan pesannya. Beliau membangun sebuah kapal raksasa atas perintah Allah, sebagai persiapan untuk bencana yang akan datang. Namun, kaumnya semakin menjadi-jadi dalam keangkuhan mereka. Mereka mengejek kapal itu dan menganggapnya sebagai bukti kegilaan Nabi Nuh.

Hingga akhirnya, adzab Allah tiba. Banjir dahsyat melanda bumi, menenggelamkan segala sesuatu di hadapannya. Kaum Nuh yang ingkar pun tak luput dari bencana. Hanya Nabi Nuh dan pengikutnya yang selamat di atas kapal.

Dok. Pinterest 

Jadi, kisah Nabi Nuh ini dapat menjadi pengingat bagi kita semua tentang konsekuensi dari mengabaikan seruan Allah. Keangkuhan dan kesombongan hanya akan membawa kita pada kehancuran. Kita harus selalu patuh kepada Allah dan mengikuti ajaran-Nya, agar terhindar dari adzab yang pedih.

Di tengah gelombang sunyi dunia yang penuh dengan godaan dan kesesatan, tak mengugurkan semangat Nabi Nuh dalam berdakwah. Beliau menjadi simbol keteguhan iman dan ketaatan kepada Allah, meski dihadapkan pada setiap cobaan seperti penolakan dan cemoohan yang tak henti-henti.

Marilah kita jadikan kisah Nabi Nuh sebagai pelajaran berharga dalam hidup kita. Kita harus selalu waspada dan hati-hati terhadap godaan duniawi dan berpegang teguh pada ajaran Islam. Semoga Allah SWT memberikan hidayah kepada kita semua, agar terhindar dari azab dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline