Memang benar
Aku sudah melepaskanmu benar-benar sudah melepaskan genggamanmu
Setelah ketaatan menyadarkanku, bahwa ternyata genggamanmu selama ini adalah kemaksiatan
Sebetulnya aku belum bisa melupakanmu, melupakanmu secara utuh
Namun aku terus berjuang untuk menerima semuanya, hingga detik ini aku terpaksa ikhlas dengan kepergiaanmu
Disatu sisi, ragaku memang melepaskanmu, namun di sisi lain jiwaku, pikiranku belum seutuhnya melepaskanmu
Aku masih belum bisa lupa, terlepas masih ada kamu dibenakku
Tentang kenanganan yang selama ini kita ukir bersama
Namun, kebenaran adalah kebenaran, ketaatan adalah ketaatan, harus tetap di jalankan meski terkadang menyakitkan
Memang benar, jika aku terus-menerus mengingat tentangmu, kenangan kita, kebersamaan kita itu terasa sakit dalam ke dada pilu ke jiwa
Melepaskanmu aku mampu, namun melupakanmu ? Aku belum mampu, tapi aku percaya aku pasti mampu meski harus melelahkan dengan hari-hari yang perih, menyayat hati, aku akan melewatinya
Barangkali setelah aku melepaskan dan melupakanmu, akan ada sesuatu yang begitu indah yang sudah Allah siapkan untuk menggantikanmu
Apapun itu akan ku terima, karna aku yakin sebaik-baik pilihanku akan lebih baik pilihan Allah bahwa takdir-NYA lah yang terbaik
Kemaksiatan dan ketaatan, jika kemaksiatan datang maka dalam hati akan di berikan satu titik hitam dimana sikap datangnya akan terus menerus bertambah dan bertambah, sampai-sampai jika hati sudah di penuhi oleh titik hitam, maka hati menjadi mati.
If Only You Know
A heartbreak is a blessing from God, it's just his way of letting you realize He saved you from the wrong one. The hardest part of loving someone is knowing when to let go, and knowing when to say good bye.
"Risalah"
Nama : Salwa Robbul Izzah
Nim : 3230022071
Prodi : S1 Manajemen
Instansi : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Tugas UTS Bahasa Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H