Lihat ke Halaman Asli

Salwa Rasikah

Take a chance and don't be afraid

Lahan Berkurang, Perlukah Pembatasan Pertambahan Jumlah Penduduk?

Diperbarui: 20 Desember 2020   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Dokumentasi pribadi

Pernakah kalian berpikir bahwa banyaknya jumlah penduduk di Indonesia dapat berdampak bagi lingkungan hidup? Masalah pertumbuhan penduduk dimuka bumi ini sangat berdampingan erat dengan masalah lingkungan hidup. Indonesia menjadi salah satu contoh negara dengan jumlah penduduk paling banyak ke-4 dan juga memiliki banyak permasalahan lingkungan hidup. 

Salah satu dampak negatif dari banyaknya jumlah penduduk tersebut adalah penyempitan lahan pertanian untuk dialih fungsikan sebagai pemukiman penduduk.  

Pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia setiap tahunnya kian menaik. Pada tahun 2020 ini, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengumumkan bahwa data jumlah penduduk di Indonesia per 30 juni ada sebanyak 268.583.016 jiwa. Dari data tersebut penduduk berjenis kelamin laki-laki ada sebanyak 135.821.768, sedangkan penduduk berjenis kelamin perempuan ada sebanyak 132.761.248. 

Hal ini menandakan bahwa, jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki naik sebesar 0,71% dari tahun lalu yang berjumlah 134.858.411 jiwa, sedangkan jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan juga naik sebesar 0,82% dari tahun lalu yang berjumlah 131.676.425 jiwa. Berdasarkan data tersebut jumlah penduduk Indonesia di tahun 2020 ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebanyak 0,77%.

Lantas mengapa kenaikan jumlah penduduk tersebut dapat menyebabkan penyempitan lahan? Jawabannya adalah, karena jika jumlah penduduk banyak, maka mereka membutuhkan salah satu kebutuhan pokoknya yaitu, papan atau tempat tinggal. 

Maka dari itu, banyak lahan seperti lahan pertanian yang digusur dan digunakan untuk membuat pemukiman baru. Tak jarang daerah resapan air seperti pinggiran kali atau sungai juga dijadikan tempat tinggal oleh penduduk. Akibatnya, timbul bencana alam seperti banjir yang disebabkan oleh perbuatan manusia itu sendiri.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), ternyata setiap tahunnya lahan pertanian khususnya persawahan mengalami penurunan sekitar kurang lebih 110.000 ha.  

Jika hal ini terus dibiarkan, tentu saja  akan berdampak bagi lingkungan hidup. Manusia pada dasarnya lupa bahwasannya di samping kebutuhan pokok papan atau tempat tinggal, mereka juga masih membutuhkan pangan atau makanan yang bersumber dari lahan pertanian tersebut. 

Bila lahan pertanian ini terus berkurang maka akan berdampak pula bagi kebutuhan pangan manusia yang tidak akan tercukupi. Jika tidak diatasi dengan cepat dan cermat, maka akan berdampak bagi keberlangsungan hidup seluruh mahkluk hidup di masa yang akan mendatang.

Dampak Negatif Peningkatan Jumlah Penduduk

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline