Lihat ke Halaman Asli

Salwa Qozziyah

وفوق كلّ ذي علم عليم

Aku Seorang Introvert, Mungkinkah Aku Menjadi Seorang Konselor?

Diperbarui: 8 September 2019   11:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Seringkali orang salah faham dengan sikapku. Beberapa orang mengatakan aku anti sosial, aku pemalu, bahkan ada juga yang bilang aku terlalu serius setiap menanggapi sesuatu. Padahal sebenarnya tidak banyak dari mereka yang tau apa yang sebenarnya terjadi pada diriku. 

Aku bukan anti sosial, melainkan menyendiri adalah suatu kebutuhan yang tidak bisa di samaratakan antara satu orang dengan orang yang lainnya.

 Bagiku, menyendiri atau mengerjakan suatu hal sendiri itu lebih cepat dan efisien daripada harus menunggu orang lain untuk mengerjakannya bersama-sama. Kalau dikerjakan sendiri sudah cukup, mengapa harus menunggu untuk bisa mengerjakan bersama pikirku, bukankah begitu?

Orang bilang aku pemalu, menurutku hal ini tidak hanya dimiliki oleh seorang introvert. Aku rasa, rata-rata orang mengawali keberadaanya di lingkungan baru dengan rasa malu. Sebenarnya bukan malu, tapi lebih ke rasa canggung, karena memang setiap sesuatu harus diawali dengan perkenalan bukan? 

Mungkin yang membedakan aku dengan orang esktrovert lainnya adalah, mereka yang ekstrovert bisa dengan mudahnya meredam rasa canggung itu karena mereka terbiasa berbincang-bincang secara terbuka dalam dunia sosial, sedangkan aku belum bisa. 

Akupun tidak mengerti kenapa bisa begitu. Ibarat kulit kacang, kenapa kulit kacang bertekstur? Apa kacang mengerti kenapa kulitnya didesain sedemikian rupa? Hehe :D

Orang bilang, aku terlalu serius menanggapi sesuatu. Sepertinya ini hanya soal selera humor sih, betul atau betul?

Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak melulu seorang introvert sepertiku penuh kekurangan, aku memiliki kelebihan yang seringkali tidak disadari oleh orang lain. 

Menurut sumber yang aku baca, seorang introvert memiliki karakteristik sebagai seseorang yang lebih teliti dan teratur dalam melakukan penelitian, membaca, merencanakan sesuatu, dan tugas-tugas lainnya yang membutuhkan konsentrasi dan ketenangan.

Bersumber dari Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan milik Ifdil yang berjudul "Konsep Dasar Self Disclosure dan pentingnya bagi mahasiswa Bimbingan dan Konseling", menjadi seorang konselor membutuhkan kemampuan yang baik dalam mengungkapkan diri melalui informasi yang diberikan kepada orang lain sehingga dapat meningkatkan keakraban, kepercayaan diri dan kekeluargaan. 

Sebagian besar orang mungkin akan memustahilkan seorang introvert menjadi seorang konselor setelah membaca jurnal tersebut. Tapi "everything is possible", toh seorang introvert bukan berarti benar-benar tertutup dari siapapun. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline