Lihat ke Halaman Asli

Salwaa Nur Haifa

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Sedang menempuh pendidikan S1 - Ilmu Perpustakaan

Tidur yang Cukup Kunci Utama Kesehatan Mental yang Optimal

Diperbarui: 25 Desember 2024   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Di era modern yang serba cepat, banyak orang mengorbankan waktu tidur demi mengejar produktivitas. Padahal, tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang sama pentingnya dengan makan dan minum. Kurang tidur tidak hanya membuat kita merasa lelah di siang hari, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan mental. Penelitian telah menunjukkan korelasi kuat antara kurang tidur dengan peningkatan risiko gangguan mood seperti depresi dan kecemasan. Seperti yang ditekankan oleh Dr. Matthew Walker, seorang ahli neurosains tidur, "Kurang tidur kronis adalah bentuk penyiksaan psikologis yang perlahan-lahan."

Dampak Kurang Tidur terhadap Kesehatan Mental

Kurangnya waktu tidur mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, terutama hormon kortisol yang terkait dengan stres. Ketika kita kurang tidur, kadar kortisol cenderung meningkat, membuat kita merasa lebih cemas dan mudah tersinggung. Selain itu, kurang tidur juga menghambat konsolidasi memori dan mengganggu proses berpikir, sehingga memicu perasaan frustrasi dan kesulitan dalam mengatasi masalah.
Data dari National Sleep Foundation menunjukkan bahwa individu yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki risiko 40% lebih tinggi mengalami depresi dibandingkan mereka yang tidur 7-9 jam. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya tidur yang cukup untuk menjaga kesehatan mental. Kurang tidur juga dapat memperburuk gejala gangguan mental yang sudah ada, seperti gangguan bipolar dan ADHD.

Mekanisme Biologis di Baliknya
Selama tidur, otak melakukan proses pembersihan dan perbaikan. Kurangnya tidur dapat mengganggu proses ini, sehingga menyebabkan penumpukan protein-protein berbahaya yang dapat merusak sel-sel otak. Selain itu, kurang tidur juga mengganggu produksi serotonin, neurotransmitter yang berperan dalam mengatur suasana hati. Penurunan kadar serotonin dapat menyebabkan gejala depresi dan kecemasan.

Cara Mendapatkan Tidur yang Cukup
Untuk mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan:
- Buat jadwal tidur yang teratur: Usahakan tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan.
- Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman: Pastikan kamar tidur Anda gelap, tenang, dan memiliki suhu yang nyaman.
- Batasi paparan cahaya biru: Hindari penggunaan gadget seperti ponsel dan komputer setidaknya satu jam sebelum tidur.
- Kelola stres: Lakukan aktivitas relaksasi seperti meditasi atau yoga sebelum tidur.
- Batasi konsumsi kafein dan alkohol: Kafein dan alkohol dapat mengganggu kualitas tidur.

Tidur yang cukup adalah investasi yang sangat penting untuk kesehatan mental. Dengan memberikan waktu yang cukup untuk tidur, Anda dapat meningkatkan mood, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Jangan abaikan pentingnya tidur, karena tidur yang cukup adalah kunci untuk menjalani kehidupan yang lebih sehat dan bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline