Nenek moyang bangsa indonesia sejak 4.500 tahun lalu meningkan warisan tak ternilai, jalur rempah. Nusantara sendiri menjadi titik nol dari semua tata niaga rempah dunia,mulai dari pala, cengkih, dan cendana bagian Timur Nusantara hingga selain itu, karena rempah-rempah Nusantara, dunia mengalami kemajuan teknologi pelayan dan maritim dunia, yang melahirkan di era penjelajahan samudra. Daripada itu, di setiap simpul Jalur Rempah terjadi perjumpaan lintas suku bangsa yang menghasilkan pertukaran budaya, agama, politik, ekonomi, dan kesenian. Jalur Rempah ikut mengubah peradaban dunia.
Jalur Rempah (Spice Route) adalah jaringan niaga rempah-rempah yang menghubungkan antara belahan barat dan timur, dimulai dari wilayah timur Nusantara, melintasiujung barat Sumatra, India, Sri Lanka, Mesir, Afrika Timur, Afrika selatan, Madagaskar, kemudian daratan Timur Tengah (Asia Barat), Mediterania, hingga Eropa. Perjslsnsn melewati jalur ini menempuh jarak lebih dari 15.000 kilometer.
Nenek moyang bangsa indonesia itu adalah ras Australomelanesoid yang datang ke Nusantara pada tahun 2500 SM (4.5000 Tahun yang lau). Diperkirakan, mereka datang dari Asia Tenggarasetelah sebelumnya bermigrasi dari Laut Tengah dan menetap di India (Restu Gunawan, dkk: 2013). Sumber lain menyebutkan, meraka adalah gelombang Pertama bangsa melayu Austronesia (bangsa Proto-melayu) yang datang ke Nusantara dari Yunan (Tiongkok) melalui dua jalur (Barat dan Timur) pada 1500 SM. Dari bukti arkeologis yang ada meraka diperkirakan sudah mendiami Nusantara sejak tahun 2500 SM. Hal tersebut tidak terlepas dari revolusi baru dalam sejarah peradaban yaitu menemuan perahu layar dan ilmu astronomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H