Sesuai dengan mata kuliah Kemuhammadiyahan, ditugaskan kelompok 3 untuk mencari dan memberdayakan seorang kaum dhuafa. Terus kami mencari dari rumah ke rumah maupun dari info-info sekitar. Awalnya pencarian dilakukan di sekitar kampus Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Kemudian diperluas disekitar Matraman. Hingga berakhir kami mendapat info tentang Ibu Maesaroh yang berlokasi di Ciracas.
Berangkatlah kami pada hari Jumat, 19 Oktober 2024 menuju rumah Ibu Maesaroh. Sesampainya disana kami langsung memperkenalkan diri dan tujuan kami datang. Setelah kami menjelaskan maksud dan tujuan kami, disepakatilah bahwa Ibu Maesaroh menjadi orang yang kami pilih untuk diberdayakan.
Setelah melakukan wawancara singkat, kami mengetahui Ibu Maesaroh adalah seorang ibu tunggal berumur 36 tahun. dengan 2 anak laki-laki berusia 11 tahun dan 9 bulan. keseharian Ibu Maesaroh hanyalah berdagang dan mengurus anak. dengan penghasilan Rp. 600.000 perbulannya sebagai satu-satunya pendapatan yang diandalkan. Ibu Maesaroh membuka sebuah warung kecil di rumahnya. beliau tidak bisa bekerja jauh karena harus mengurus anak keduanya yang masih bayi. Sebagai seorang pendatang, Ibu Maesaroh pun tidak memiliki kerabat yang dapat diandalkan untuk menjaga anak-anaknya jika ia ingin bekerja jauh.
Ibu Maesaroh tinggal di sebuah kontrakan kecil yang kurang layak. Dengan dapur, ruang tidur, ruang tamu, dan kamar mandi yang berada di satu tempat. Juga dipenuhi barang-barang yang membuat kondisi rumah semakin sempit, terutama untuk tidur. Kondisi bangunannya pun kurang layak dengan hanya triplek pada bagian dinding dan seng sebagai atapnya yang ditembus air pada saat turun hujan.
Maka dari itu, kami tergerak untuk membantu Ibu maesaroh dengan tujuan untuk memberikan uluran tangan dan meringankan beban yang ditanggungnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H