Lihat ke Halaman Asli

Cabang Ulumul Hadits Tentang Urgensi Terhadap Ilmu Rijaalul Hadits

Diperbarui: 29 Desember 2021   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hadits ialah asal ajaran Islam ke-2 setelah Al-Qur'an yang semua ayatnya diterima secara muatawatir. Ayat pada hadits sebagian diriwayatkan secara mutawatir dan sebagiannya diriwayatkan secara ahad. Kodifikasi hadits resmi dirintis di masa Khalifah Umar bin Abd Al-Aziz (w. 110 H/720 M). sang karena itu keorisinalitas hadis sangat diharapkan supaya validitas menjadi hadis Nabi mampu di pertanggungjawabkan keasliannya. sehingga, memperlajari mengenai urgensi terhadap ilmu hadits ini sangat diharapkan. Pentingnya konflik keaslian hadis ini memotivasi para 'ulama hadits meneliti mengenai hal ini sehingga melahirkan kajian ilmu yg berkaitan menggunakan sanad, yaitu Ilmu rijaalul hadits dan ilmu 'ilalul hadits. namun pada penulisan aku kali ini, aku hanya akan membahas ihwal ilmu rijaalul hadits saja. Mulai asal pengertian, urgensi, kedudukan, cabang-cabang, bahkan hingga buku yang dilahirkan dari ilmu hadits ini. berikut ialah penerangan tentang ilmu rijaalul hadits menurut saya:

  • Pengertian Rijalul Hadits

Pengertian hadits yg saya dapat setelah membaca artikel serta beberapa sumber bacaan lainnya yaitu, pertama pengertian rijaalul hadits secara bahasa, istilah rijaalul hadis sendiri berasal dari istilah rijaal serta hadits, dimana istilah rijaal berasal asal bahasa Arab yang berarti beberapa laki-laki. Serta kata tadi,  jama' asal mufrad "rojulun" yang mempunyai arti laki-laki. Sedangkan istilah hadits sendiri mempunyai arti sesuatu yg disandarkan kepada nabi Muhammad saw. baik berupa perkataan, perbuatan, juga penetapan. kata rijaalul hadits, ialah orang-orang yg berada di kurang lebih hadits. Jadi dapat disimpulkan bahwa, ilmu rijaalul hadits adalah ilmu yg membahas ihwal seseorang yang menyandarkan segala sesuatu kepada Nabi Muhammad saw. (berada di sekitar Nabi).

Pada arti lain mengartikan bahwa ilmu rijaalul hadits ialah ilmu yang membahas wacana hal perihal dan sejarah para perawi asal kalangan sahabat, tabi'in dan al-tabi'in. Dan para ulama muhaditsin mendefinisikan ilmu rijaalul hadits merupakan ilmu yg membahas perihal para perawi serta biografinya berasal dari kalangan sahabat, tabi'in dan tabi', serta al-tabi'in.

llmu rijaal sendiri artinya ilmu yang membahas perihal pengenalan para perawi asal sifat yang dimiliki oleh perawi tersebut, yg mana sifat tersebut mempunyai peran penting menerima maupun menolak seorang perawi, seperti keimanan dan keadilan dari sosok perawi tersebut, serta juga membahas tentang pengukuhan serta jarh (cacad) dari para perawi.

  • Urgensi atau Pentingnya mempelajari Ilmu Rijal al-Hadits

Ilmu rijaalul hadits adalah ilmu yang sangat dibutuhkan sebab memiliki nilai yang tinggi dan efek yang sangat berpengaruh, sebagai akibatnya kita sangat memerlukannya. jika seseorang tidak mengetahui pengetahuan yang mendalam maka tidak akan bertambah (perkembangan ilmunya) pada bidang hadits. Ilmu ini adalah separuh dari ilmu hadits sebab terdiri dari keadaan, perjalanan hidup, bahkan sejarah lengkap para perawi yang mana hal tersebut adalah penjelasan asal sanad, serta sanad-matan artinya komponen dasar asal sebuah hadits, sehingga menelaah ilmu ini sangat dibutuhkan.

Periwayatan hadits dalam Islam dan ilmu rijaalul hadits lahir bersamaan dan memiliki porsi khusus dalam mengkaji problematika pada sanad. Disamping bertanya kepada para perawi itu sendiri, ulama juga bertanya tentang umur, daerah, sejarah mendengar (belajar) kepada para guru. Hal tadi dilakukan guna mengetahui keshahihan asal sanad-sanad yang terputus, yg mursal, marfu', dan lain halnya lagi dari para perawi.

Eksistensi ilmu rijaalul hadits tidak mampu dipandang remeh sebelah mata, karena menggunakan ilmu ini mampu mengupas data-data rijaalul hadits dari masa ke masa semenjak masa Rasulullah saw. baik asal segi kualitas juga biografinya. Serta dengan ilmu ini bisa diketahui pandangan dan perilaku para ahli hadits yang menjadi komentator sekaligus kritikus terhadap para perawi yang menjadi penyalur hadits guna menjaga keorientasian hadits tersebut. dan dengan mengetahui ilmu ini dapat mengetahui kualitas serta keaslian (orientasi) suatu hadits meskipun tidak secara pribadi.

Menjadi model urgensi asal ilmu rijaalul hadits ini artinya, pada sebuah riwayat dikatakan bahwa Umar bin Khatab melarang dan membakar semua goresan pena hadits. Bahkan memukul sahabat Abu Hurairah hingga mengembangkan edaran bagi siapapun yang menulis hadits agar membakar habis goresan pena hadits yg bersumber dari Yahya bin Ja'ad. tetapi sehabis diteliti tidak terdapat sanad yang jelas (terputus sanadnya) sehingga dipertimbangkan kesahahihannya. dalam Riwayat lain yg mengatakan bahwa Umar memukul Abu Hurairah dinyatakan sebagai Riwayat palsu serta gugur dari pertimbangan, karena selesainya diteliti periwayatan asal berasal seorang Syi'ah yang merupakan kumpulan orang yang anti teman, khususnya Umar in Khatab. Dari contoh tersebut bisa ditarik kesimpulan pentingnya sanad ialah isi dari ilmu rijaalul hadits, yg mana sistem sanad dari Syeikh Abdullah bi Mubarak (w. 181H) merupakan bagian dari kepercayaan Islam, sebab bila tidak terdapat sanad maka semua orang mampu mengarang ucapan atau perkataan yg mana perkataan tersebut dinisbatkan kepada Nabi Muhammad SAW.

  • Cabang-Cabang Ilmu Rijalul Hadits

Ilmu rijaalul hadits ialah ilmu yang menyelidiki tentang keadaan atau eksistensi, perjalanan hidup, bahkan sejarah lengkap para perawi. Yang mana ilmu ini mempunyai beberapa cabang diantaranya menjadi berikut:

  1. Ilmu tarikh al-ruwah

Ilmu ini membahas ihwal keadaan perawi selama pada masa periwayatan hadits. menggunakan cabang ilmu ini kita bisa mengetahui kapasitas atau kemampuan perawi pada meriwayatkan hadits. pada pada ilmu ini dominan mengungkapkan biografi serta korelasi perawi satu menggunakan yg lainnya pada proses meriwayatkan suatu hadits.

2. Ilmu al-Jarh wa al-Ta'dil.

Ilmu al-Jarh wa al-Ta'dil mempelajari periwayatan hadits berasal aspek diterima atau ditolaknya hadits tersebut. menggunakan ilmu ini, kita dapat mengetahui segala hal yang bekerjasama menggunakan urusan periwayatan hadis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline