Lihat ke Halaman Asli

Sasaran Dakwah, dari Mukmin kepada Muhsin

Diperbarui: 10 Juni 2024   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sasaran Dakwah, dari Mukmin kepada Muhsin


Penulis : Syamsul Yakin dan Salwaa ramadhanti

Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah JakartaPada 

bagian sebelumnya telah dibahas bahwa seorang mukmin yang lulus ujian keimanannya menjadi seorang muhsin yaitu seorang yang dengan keimanan yang tinggi dan selalu baik lahiriah serta perilaku batin umat Islam. Dimulai dari Islam dan keimanan, berlanjut ke kedudukan tertinggi yaitu kesucian.Pengamalan Islam seperti dialog berikut. Lalu dia berkata, "Wahai Muhammad, ceritakan padaku tentang Islam." Rasulullah menjawab: "Dalam Islam kamu mengakui bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasulullah, kamu shalat, membayar zakat, puasa di bulan Ramadhan dan menunaikan ibadah haji ke Bait Allah." . jika kamu bisa." (HR. Muslim).Meskipun mempercayai praktik dapat dimengerti pada titik berikutnya dalam sejarah. Laki-laki itu berkata lagi: "Ceritakan kepadaku tentang keimanan. Rasulullah menjawab: "Kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat dan takdir baik dan buruk. Orang tersebut berkata: "Kamu benar" (HR. Muslim).Apalagi amalannya berihsan: "Kamu menyembah Allah seolah-olah kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak melihat-Nya, pastikanlah Allah melihatmu" (HR. Muslim).Berdasarkan uraian di atas, terdapat perbedaan praktis antara Islam, iman dan keyakinan. Iman jika dilihat lebih menekankan keimanan kepada Tuhan di dalam hati. Islam lebih merupakan demonstrasi keimanan, yaitu. perbuatan baik seperti ibadah. Sedangkan berihsan adalah buah islam dan keimanan. Objek dakwah diangkat dari kafir ke muslim, dari muslim ke mukmin, dari mukmin ke muhsin.Al-Qur'an menyebutkan ciri-ciri orang bertakwa (muttaq) adalah orang yang selalu berbuat baik (muhsin). "Dan bersegeralah mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa" (QS. Ali Imran/3: 133).Ayat berikutnya mengungkap secara rinci ciri-ciri orang bertakwa. "(Dengan kata lain) orang-orang yang menafkahkan (kekayaannya) pada saat senggang dan dalam keadaan membutuhkan, dan orang-orang yang mengendalikan amarahnya dan memaafkan (kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik" (QS. Ali Imran/3: 134). Jadi ada korelasi antara muttaqin dan muhsinin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline