Pada masa sekarang internet bukan hal yang langka lagi, era digital semakin hari semakin berkembang jauh. Seseorang bisa dengan mudah menginginkan apa yang dibutuhkannya dengan sambil duduk atau sedang baring-baring. Kalau butuh makan tinggal pesan, kalau butuh ojek atau taksi tinggal pesan, kalau butuh barang tinggal beli, semua hal sekarang jadi begitu mudah diakses di era digitalisme zaman now ini.
Jika seseorang tidak bisa dengan mudah beradaptasi dengan kemajuan teknologi sekarang dia akan tertinggal jauh dengan orang lainnya. Agar tidak tertinggal seseorang harus belajar dan mengikuti perkembangan zaman tentang bagaimana mengakses informasi dalam dunia digital. Tidak menutup kemungkinan di masa depan yang sebentar lagi, seorang yang bergelut di bidang teknologi dan program menjadi orang yang paling dicari dan dibutuhkan di masa depan.
Untuk pemuda yang hidup di zaman now, dikenal juga dengan generasi milenial yang kebanyakan adalah masyarakat yang lahir pada tahun 2000an. Generasi milenial inilah para aktor-aktor utama dalam perkembangan digitalisme saat ini. Media-media sosial yang ada hingga industri-industri kreatif banyak dijalankan oleh generasi ini.
Era digital telah memberi perubahan yang besar dalam beberapa aspek kehidupan seperti perdagangan, transportasi, pemerintahan dan juga pendidikan. Efek dari era digital membuat perubahan yang sangat drastis, di pendidikan saja saat ini digitalisasi telah membuat warna pendidikan akan lebih bersifat kompetitif, multidisipliner, dua arah, dan produktivitas yang tinggi. Penggunaan media teknologi seperti infocus, laptop, internet, dan lain-lain membuat akses yang digunakan menjadi lebih maju dibandingkan pelaksanaan pendidikan yang terdahulu.
Kebutuhan akan digital menjadi sesuatu hal yang 'pokok' selain sandang, pangan dan papan. Kehadiran dunia digital merupakan wacana yang menarik tetapi juga memiliki sisi yang negatif. Apalagi saat internet mulai masuk ke dalam ranah kehidupan setiap orang yang muncul ke dalam beberapa pilihan yang sangat mudah diakses hanya dengan smartphone. Dahulu internet tidak semudah sekarang dalam mengakses segala macam informasi.
Bisa dikatakan internet berkembang saat koneksi antar komputer ditemukan pada tahun 1962, yang mana kala itu persona bisa mengakses mesin komputer yang lain dari tempat duduknya. Sekarang di tahun 2018 ini, kecanggihan internet sudah tak bisa dibendung lagi. Setiap orang di seluruh dunia bisa terhubung satu sama lain hanya dengan satu kelikan.
Apalagi saat ini marak media sosial seperti facebook, instagram, twitter, whatsapp, dan lain-lain membuat info dari orang terjauh sekalipun menjadi mudah. Teknologi digital mempertontonkan kemajuan dunia data dari yang dulu hanya gigabyte kini telah sampai ke yotabyte. Informasi-informasi yang dulu sangat sulit didapatkan kini dengan mudah pula ditemukan.
Pendidikan, kesehatan, informatika, tata boga, agama, sains terapan, sipil, dan keilmuan lainnya bisa ditemukan melalui internet. Seseorang jadi tidak perlu ke perpustakaan lagi dan mencari beratus-ratus buku untuk menemukan informasi yang dia inginkan. Gara-gara hal tersebut perpustakaan atau buku-buku yang dicetak sekarang sudah sepi peminat.
Para stakeholder dalam hal ini pemerintah, tidak boleh hanya diam saja melihat perkembangan digital saat ini. Pemerintah perlu mengkaji dan mengambil peran dalam perkembangannya dan mengambil tindakan secepatnya agar masyarakatnya tidak tertinggal dalam penggunaannya. Dengan arahan dari pemerintah, masyarakatnya akan lebih baik dan positif dalam menyikapi perkembangan digital saat ini.
Jika pemerintah tidak antipati dari awal maka akan sangat banyak efek negatif yang akan masuk dengan mudahnya ke masyarakat, misalnya adalah situs-situs porno. Jika situs-situs porno tersebut tidak diblokir maka anak mudanya yang masih belia bisa dengan mudah mengaksesnya dan bisa jadi otak mereka akan diisi oleh kejahatan-kejahatan yang akan merugikan masa depan untuk negara.
Era digitalisasi saat ini dikenal juga dengan era revolusi industri 4.0., yang mana pemerintah harus menekankan era ini ke pola digital economy, artifical intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya. Untuk menghadi era tersebut perusahaan yang ada di Indonesia maupun para pegawainya harus menyesuaikan diri. Ada beberapa perusahaan yang cepat menangkapi perubahan tersebut seperti ojek digital (go-jek, grab, dll), atau toko online (shopee, bukalapak, tokopedia, dll). Tapi ada perusahaan yang sulit untuk untuk berkembang di era digital karena beberapa sebab.