Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Sosialisasi Anti Bullying bagi Anak

Diperbarui: 3 Januari 2023   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perilaku bullying masih banyak kita jumpai saat ini.  Bullying merupakan perilaku negatif atau tindak kekerasan secara sengaja yang dilakukan oleh seseorang ataupun sekelompok orang yang dilakukan secara berulang-ulang. 

Jadi, bullying terjadi karena adanya perilaku negatif yang dilakukan dengan sengaja, adanya pengulangan bullying terhadap korban, serta adanya ketidakseimbangan kekuatan fisik maupun psikis antara korban dan pelaku bullying. 

Perilaku manusia merupakan proses interaksi individu dengan linkungan sekitarnya sebagai makhluk hidup yang pada hakekatnya berasal dari dalam maupun luar individu itu sendiri. 

Bullying dapat berakibat buruk bagi sang pelaku maupun korbannya. Bagi korban dampaknya dapat berupa luka fisik, mengalami ketakutan, kecemasan, serta memungkinkan munculnya gangguan psikis. Sedangkan, bagi pelaku dapat berdampak pada penurunan empati, peningkatan perilaku agresif, terbiasa mendapatkan sesuatu dengan cara memaksa, menumbuhkan perilaku anti sosial, tidak di sukai orang sekitar, serta dapat mengalami masalah kesehatan mental.

Dalam kehidupan ini, manusia melalui beberapa fase dalam hidupnya mulai dari fase bayi, anak-anak, tumbuh dewasa dan menjadi seorang remaja yang mulai mencari jati dirinya serta mulai mengenal lingkungannya yang lebih luas dapat membuat sikap dan perilaku sosialnya makin meningkat. 

Jika nilai-nilai yang tertanam dalam diri seseorang sejak kecil adalah nilai-nilai yang baik, maka bisa dipastikan kepribadiannya dan perilaku sosialnya juga baik. 

Sebaliknya, jika nilai-nilai yang baik tidak ditanamkan pada diri seseorang sejak kecil maka akan berakibat pada perkembangan perilaku sosialnya menjadi terhambat, hal ini dapat memunculkan perilaku-perilaku patologis yang salah satunya adalah bullying.  

Untuk itulah peran keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting dalam membentuk kepribadian dan perilaku sosial anak untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan, salah satunya dapat dilakukan dengan cara mengajarkan sosialisasi anti bullying kepada anak-anak dan para remaja yang sangat kritis. Lalu, Apa Itu Sosialisasi? Apa yang bisa kita lakukan sebagai upaya mencegah terjadinya bullying di linkungan anak-anak?

Sosialisasi 

Sosialisasi merupakan proses interaksi yang dilakukan manusia sejak lahir hingga akhir hayatnya. Dengan diadakannya proses sosialisasi, setiap individu dapat memahami serta menjalankan hak dan kewajibannya berdasarkan status dan peran masing-masing individu di dalam masyarakat. 

Menurut Peter L. Berger, sosialisasi merupakan suatu proses belajar seorang anak untuk menjadi anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat. Sedangkan menurut Soejono Dirdjosisworo, sosialisasi mencakup tiga arti, yaitu :

  • Proses belajar, yaitu suatu proses akomodasi dimana individu menahan, mengubah impuls-impuls dalam dirinya dan mengambil cara hidup atau kebudayaan masyarakatnya.
  • Kebiasaan, dalam bersosialisasi setiap individu mempelajari kebiasaan, sikap, ide-ide, pola-pola nilai dan tingkah laku, dan ukuran kepatuhan tingkah lakudi dalam masyarakat di mana ia hidup.
  • Sifat dan kecakapan, dalam proes sosialisasi mengajarkan setiap individu untuk mengembangkan semua sifat dan kecakapan sebagai suatu kesatuan dalam diri seseorang.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline