Pengaruh teknologi pada budaya lokal di era digital adalah topik yang kontemporer dan penting. Secara umum, teknologi telah memberikan kemajuan yang signifikan pada kehidupan manusia, termasuk pada budaya lokal. Terlihat ada berbagai alat dan aplikasi yang dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan pandangan dan mengembangkan ide-ide yang baru. Namun, disisi lain, teknologi tentu bukan hanya memiliki pengaruh yang positif terhadap budaya lokal, tetapi ada juga pengaruh negatif yang harus diwaspadai. Oleh karena itu, pada artikel ini akan dibahas mengenai pengaruh teknologi pafa budaya lokal serta fakta mengenai pengaruh positif dan negatif yang dapat terjadi.
Tidak akan ada globalisasi tanpa kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Penyebarannya cepat dan meluas, tidak terbatas pada negara maju dengan pertumbuhan tinggi, tetapi juga melampaui batas negara berkembang dan miskin yang tumbuh lambat. Dalam hal ini, globalisasi menjadi fenomena yang tak terelakkan. Namun aktor utama dalam proses globalisasi saat ini adalah negara-negara maju. Mereka berusaha membawa nilai-nilai lokal ke negaranya untuk disebarkan sebagai nilai-nilai global. Mereka dapat melakukannya dengan mudah karena mereka mengontrol arus teknologi informasi dan komunikasi lintas batas negara-bangsa. Di sisi lain, negara-negara berkembang pada saat yang sama tidak mampu menyebarkan nilai-nilai lokalnya karena lemahnya daya saing. Hal inilah yang mengakibatkan negara-negara berkembang hanya menjadi penonton bagi masuknya dan berkembang nilai-nilai negara-negata maju yang dianggap sebagai nilai-nilai global ke wilayah negaranya.
Era digital lahir dengan munculnya jaringan internet digital, khususnya teknologi informasi. Media baru era digital memiliki sifat yang dapat dimanipulasi, bersifat web atau online. Media massa telah berubah menjadi media baru atau internet karena adanya perubahan budaya dalam memberikan informasi. Kemampuan media massa di era digital ini membantu masyarakat mendapatkan informasi dengan lebih cepat. Dengan munculnya media online, outlet media dengan cepat mengubah arah. Saat ini, teknologi digital yang semakin berkembang sangat mengubah dunia, lahirlah berbagai teknologi digital yang semakin berkembang. Berbagai kalangan telah memfasilitasi perolehan informasi dengan berbagai cara dan dapat menikmati kemungkinan-kemungkinan teknologi digital secara bebas dan terkendali.
Budaya dan digitalisasi sering dipandang sebagai sesuatu yang terpisahkan, padahal keduanya memiliki keterkaitan yang sangat luar biasa. Pada awalnya, teknologi berkembang dengan lambat. Namun, seiring dengan berkembangnya tingkat kebudayaan dan peradaban manusia, perkembangan teknologi semakin pesat. Semakin maju budaya maka semakin maju pula teknologinya, karena teknologi merupakan perkembangan dari budaya yang berkembang pesat. Secara sosiologis, teknologi memiliki makna yang lebih dalam dari perangkat. Teknologi menciptakan kerangka kerja untuk budaya kelompok yang tidak berwujud. Ketika teknologi perusahaan berubah, begitu pula cara berpikir orang.
Era modern didentikkan dengan era masyarakat digital. Memasuki era digital setiap orang dituntut untuk selalu reaktif terhadap segala perubahan yang begitu cepat, entah itu di sektor pemerintahan, bisnis, sosial, pendidikan, hingga lifestyle. Hal ini dikarenakan setiap orang memiliki kesempatan untuk dapat terhubung dengan teknologi. Dengan adanya teknologi, semua orang pada saat ini sangat memungkinkan untuk dapat terhubung dengan orang-orang di negara lain di seluruh dunia.
Di era digital sekarang ini, seiring berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, penggunaan gadget dan internet semakin mudah diakses oleh masyarakat. Hal ini memudahkan siapa saja untuk menggunakan teknologi untuk mengeksplorasi dan memperkaya budaya lokal. Misalnya, Internet dan aplikasi yang terus berkembang memudahkan untuk mencari informasi tentang budaya lokal, baik berupa informasi sejarah, tradisi, atau budaya yang masih bertahan. Dengan cara ini, teknologi mendorong orang untuk mengeksplorasi dan belajar dari budaya lokal.
Selain memberikan informasi, teknologi juga dapat memberikan peluang bagi masyarakat lokal untuk menampilkan kreativitasnya. Dalam budaya lokal, seni dan kreativitas sangat penting ketika generasi muda belajar tentang keunikan budaya daerah. Salah satu bentuk kemajuan teknologi adalah terciptanya sebuah aplikasi untuk berbagi seni atau karya kreatif seniman di Indonesia. Berdasarkan penerapan tersebut, modernisasi teknologi mempertemukan seniman-seniman yang ahli dalam pemanfaatan teknologi dan kemudian menghasilkan sebuah karya seni modern yang dapat dipamerkan di seluruh dunia. Hal ini juga memungkinankan untuk memperoleh nilai komersial dari kegiatan tersebut yang membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Di Indonesia, terdapat beberapa contoh dari pengaruh teknologi terhadap budaya lokal. Salah satu contohnya adalah berkembangnya bisnis kreatif dan industri fashion dengan menggunakan media sosial dan platform digital lainnya untuk mempromosikan produk mereka. Pada saat ini, banyak para fashion designer yang menyatu padukan trend fashion sekarang dengan kebudayaa lokal seperti batik. Hal ini membuat pakaian tersebut terlihat unik dan mulai disebarkan di media sosial hingga terkenal sampai ke luar Indonesia.
Selain itu, Industri film Indonesia juga semakin berkembang berkat pengaruh teknologi. Seperti yang diketahui bahwa saat ini banyak sekali aplikasi-aplikasi yang menyediakan akses untuk menonton seperti netflix, prime video, disney + hotstar, dan sebagainya. Oleh karena itu, film-film Indonesia semakin mudah diakses dan dan dilihat oleh publik secara online sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat yang ada Indonesia maupun luar negara.
Meskipun pengaruh teknologi yang mendukung kreativitas masyarakat terhadap budaya lokal tampaknya sudah cukup menggembirakan, namun pengaruh negatif teknologi terhadap budaya lokal juga harus dihindari. Pesatnya laju teknologi informasi atau komunikasi telah menjadi alat yang ampuh untuk penyebaran budaya serta pilihan hiburan yang lebih serbaguna untuk masyarakat umum. Akibatnya, masyarakat tidak lagi tertarik untuk menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang sudah dikenalnya sejak dulu. Misalnya, kesenian tradisional wayang kini terlihat terbengkalai. Di era digital, budaya asing yang terkadang dianggap lebih modis dan canggih ternyata masih lebih diminati dibandingkan budaya lokal. Padahal, jika terus bertanya tentang budaya asing, penduduk lokal bisa kehilangan esensi budaya negaranya sendiri.
Selain fitur teknologi seperti media sosial dan layanan streaming, nilai dan penawaran budaya seperti pratinjau game, film, dan klip video dengan elemen bias dan ofensif juga dihadirkan. Hal ini karena orang-orang dari berbagai belahan dunia saling berdekatan dan tidak hanya merusak semangat keragaman budaya lokal seperti yang dibayangkan sebelumnya. Namun, anak-anak dari generasi yang menggunakan media sosial untuk mencari tahu lebih banyak berisiko mengambil pandangan yang sama begitu saja dan mengancam keragaman sosial. Fakta seperti inilah yang memberikan bukti tentang betapa
negara-negara penguasa teknologi telah berhasil mempunyai kendali dalam globalisasi budaya. Kondisi demikianlah yang membuat semakin tersisihnya budaya lokal yang ada di masyarakat.