Lihat ke Halaman Asli

Salsa Ramadhani

Mahasiswi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ruang Lingkup Dakwah: Pendekatan, Unsur dan Tujuan

Diperbarui: 14 Juni 2024   18:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kolase - dokpri

Oleh: Syamsul Yakin dan Salsa Ramadhani

Dosen Retorika dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 

Ruang lingkup adalah sejauh mana materi yang dibahas atau dipelajari, seperti fokus, lokasi, dan lain lain. Ruang lingkup Dakwah dengan demikian merupakan ruang lingkup tema pokok dan subtema yang meliputi pengertian, bentuk dakwah, unsur-unsur dakwah seperti dakwah, madhu, maddah (materi dakwah) dan dakwah. media massa Ruang lingkup dakwah meliputi objek dakwah, faktor keberhasilan dakwah, dan hubungan dakwah dengan ilmu-ilmu lain yang terkait.

Dakwah secara linguistik merupakan kata Arab yang berbentuk masdar. Dalam bahasa Indonesia kata ini berarti memanggil dan memanggil. Dengan demikian, dakwah dapat dipahami mencakup orang-orang, baik yang berdakwah (da'i) maupun yang berdakwah (mad'u). Jadi dalam pelaksanaannya, dakwah merupakan karya manusia dan karya besar.

Secara ontologis, makna dakwah yang tertinggi adalah suatu bentuk komunikasi yang bersifat khas (khas) dimana khatib (komunikator) menyampaikan pesan-pesan yang bersumber atau menyikapi ajaran Al-Qur'an dan Sunnah. Tujuannya agar orang lain (mad'u) atau komunis bisa beramal shaleh sesuai pesan yang disampaikan. Artinya sumber informasi yang dapat dijadikan acuan ketika berdakwah dapat menggunakan metode bayani. Metode Bayan menjelaskan topik dakwah dari ayat-ayat Al-Qur'an yang dijelaskan oleh ayat-ayat lain, atau ayat-ayat Al-Qur'an yang dijelaskan oleh Hadits Nabi, atau dari Hadits Nabi yang dijelaskan dijelaskan oleh hadis lain

Secara aksiologis, dakwah mempunyai banyak manfaat. Jika kita memperhatikan ayat dan hadits tentang dakwah, manfaat dakwah terbagi menjadi tiga. Pertama, manfaat da'i dalam menghilangkan kewajiban berdakwah dan meraih kebaikan di dunia dan akhirat.

Ruang lingkup kata dakwah mencakup bentuk-bentuk dakwah.
Dakwah ada tiga bentuk. Pertama, khotbah lisan. Artinya secara lisan. Dakwah ini bersifat lisan. Isinya berkaitan dengan tiga ajaran pokok Islam yaitu iman, ibadah dan akhlak. Kedua, dakwah bilhal. Khotbah ini menekankan tindakan. Misalnya sektor, sosial, pendidikan, kesehatan, keuangan dan lain-lain.

Dibandingkan dengan dakwah Billisa, dakwah bilhal ini lebih mempunyai efek dakwah. Karena Mad'u merasakannya langsung. Metode dakwah Bilhal bukanlah bilhikma, ceramah atau diskusi, melainkan aksi nyata di lapangan. Ketiga, dakwah bilqalam. Artinya berdakwah dengan menulis atau menulis untuk berkhotbah. Sering juga disebut dengan dakwah literasi dan dakwah literasi.

Ruang lingkup dakwah juga mencakup unsur dakwah. Dakwah mempunyai enam unsur. Keenam unsur tersebut tidak berdiri sendiri, namun saling berkaitan. Elemen pertama adalah dai. Dai harus cerdas secara intelektual dan spiritual. Tak hanya bisa ngomong, ia juga harus menjadi teladan bagi Mad'u. Dai berbeda dengan pembicara dan pemberi semangat. Dai mengemban misi suci untuk mengajak masyarakat berbuat baik dan melindungi diri dari dosa.

Unsur kedua adalah objek mad'u atau dakwah. Mad'u disebut juga sebagai mitra dakwah. Artinya mitra dakwah bagi khatib. Secara sosial, orang gila berasal dari kalangan atas, menengah, dan bawah. Unsur ketiga adalah materi dakwah atau biasa disebut madda. Materi dakwah biasanya terdiri dari akidah, syariah dan akhlak. Ketiganya bersumber dari Al-Qur'an dan Hadits Nabi, termasuk karya-karya ulama klasik, abad pertengahan, dan modern.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline