Praktik joki tugas dan skripsi semakin marak di ruang lingkup mahasiswa, fenomena ini tidak hanya sekedar tren, tetapi juga menunjukkan adanya krisis nilai dalam dunia pendidikan. Istilah “joki” merujuk kepada seseorang yang melakukan tugas atau ujian atas nama orang lain, kemudian ia akan mendapatkan imbalan yang sudah disepakati. Praktik ini menyimpan bahaya yang mengancam masa depan, meskipun joki terlihat sebagai jalan pintas untuk mencapai tujuan, tetapi pada kenyataannya joki bukanlah solusi terbaik justru ia membawa dampak negatif.
Mengapa joki tidak bisa disebut sebagai solusi?
Praktik joki menghilangkan integritas dan kredibilitas sistem dalam dunia pendidikan dan juga dunia pekerjaan. Saat seseorang menggunakan jasa joki untuk menyelesaikan tugas, dalam kondisi ini ia sudah menipu diri juga menghilangkan nilai kejujuran. Praktik joki merupakan bentuk ketidakadilan, seseorang yang memilih jalan ini mendapatkan keuntungan, keuntungan ini menyebabkan ketidaksetaraan juga merugikan individu jujur yang memiliki keterampilan tersebut. Insitusi pendidikan juga dirugikan dalam hal ini, jika sebuah insitusi sudah mendapatkan reputasi sebagai kampus yang memiliki banyak kasus joki, maka ia telah kehilangan kepercayaan publik. Mahasiswa yang lulus dari insitusi tersebut juga akan mendapatkan reputasi buruk lalu menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan.
Di dunia akademik ada mahasiswa yang memiiki bakat lalu mendapatkan penghargaan, nilai yang bagus, dan juga peluang lainnya. Jika mahasiswa ini menggunakan jasa joki untuk mnedapatkannya, maka dapat merusak moral, motivasi individu, dan jika ketahuan juga merusak nama kampus serta reputasi dirinya sendiri. Seseorang yang mengandalkan joki untuk menyelesaikan tugas akademik sebenarnya ia sedang membuat banteng untuk dirinya, atau menghilangkan kesempatan untuk belajar mengembangkan diri. Seperti yang diketahui bahwa belajar memberikan setiap individu untuk menghadapi tantangan baru, memperkaya pengetahuan, dan pengalaman. Seseorang yang menggunakan praktik joki tugas bisa jadi dimasa depan ia tidak siap untuk menghadapi tantangan yang lebih besar, dan akan selalu mengandalkan bantuan eksternal untuk menyelesaikan masalahnya.
Ternyata menggunakan jasa joki memiliki dampak negatif pada mental seorang mahasiswa. Ia akan dihantui dengan perasaan bersalah, takut ketahuan, juga menyebabkan stress dan kecemasan yang terus berlanjut. Ketergantungan pemakaian jasa joki tugas juga menghilangkan rasa percaya diri, karena menyadari bahwa pencapaian yang sudah didapatnya tidak didasarkan pada usaha serta kemampuan pribadi. Dalam hal nilai dan moral, praktik joki akan menciptakan generasi yang tidak bertanggung jawab.
Apakah faktor yang mendorong seorang mahasiswa menggunakan jasa joki dan apa juga motivasi seseorang yang menyediakan jasa joki?
Faktor yang mempengaruhi mahasiswa untuk menggunakan jasa joki yaitu mendapatkan tekanan dari pihak akademik, tetapi mereka memiliki keterbatasan waktu karena harus bekerja paruh waktu untuk mendukung kebutuhan finansial. Kurangnya bakat mengelola waktu dengan baik, diberikan tenggat waktu untuk menyelesaikan tugas/skripsi secepatnya dan lebih memprioritaskan pekerjaan daripada akademik membuat mereka menggunakan jasa tersebut. Ada beberapa mahasiswa merasa kurang percaya diri dengan kemampuan mereka dalam memahami materi kuliah, kemudian ia mendapatkan tekanan dari orang tua agar mencapai hasil akademik yang tinggi, membuat mereka harus mencegah jati diri, ingin memenuhi harapan orang tua, dan membuat mereka merasa terdesak untuk mencari bantuan eksternal.
Motivasi apa yang didapatkan seseorang yang menyediakan joki?, orang yang menyediakan jasa ini mendapatkan keuntungan secara finansial dengan mudah, apalagi jika memiliki keterampilan akademik yang memadai. Mereka menyadari bahwa banyak mahasiswa yang merasa kesulitan dan menggunakan kelemahan tersebut untuk menawarkan layanan mereka dengan biaya yang lumayan tinggi. Alasan lain mereka memberikan layanan ini mungkin karena kesulitan mendapatkan pekerjaan, dan akhirnya memilih untuk menyediakan jasa ini untuk penghasilan sementara bagi mereka yang membutuhkan uang.
Baiklah dari penjelasan di atas kira-kira tindakan apa yang bisa kita lakukan untuk menolak layanan joki?, berikut adalah beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk menolak praktik joki:
- Meningkatkan kesadaran pentingnya integritas akademik. Tindakan ini dapat dilakukan dengan menyelenggarakan seminar, workshop, ataupun kampanye yang menekankan nilai kejujuran, konsekuensi yang akan didapat, dan belajar untuk bertanggung jawab.
- Memanfaatkan teknologi untuk mendeteksi kecurangan. Kemajuan teknologi di zaman sekarang, membuat kita dapat memanfaatkan perangkat lunak atau teknologi yang mampu mendeteksi kecurangan. Contoh dengan mengecek anti-plagiarisme, karena setiap insitusi memiliki ketentuan penulisan yang berbeda-beda.
- Menyediakan keringanan bagi mahasiswa yang bekerja. Tidak sedikit mahasiswa harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka, dengan menyediakan program beasiswa jika mereka berprestasi, mengadakan pekerjaan paruh waktu dilingkungan kampus, dan memberikan jadwal kuliah yang lebih fleksibel membuat mereka tidak perlu mengorbankan integritas akademik.
- Mengadakan evaluasi antara dosen dan mahasiswa. Mendengarkan umpan balik dari mahasiswa juga dosen, kemudian melakukan penelitian tentang tantangan terbaru yang dihadapi mahasiswa, dapat mengurangi pemakaian layanan joki.
Itulah beberapa langkah yang bisa kita gunakan untuk mencegah pemakaian layananan joki. Dari penjelasan di atas kita bisa mengetahui bahwa praktik joki dapat merusak integritas akademik, menciptakan ketidakadilan, dan mendapatkan dampak negative bagi setiap idividu. Alngkah baiknya jika seseorang mahasiswa tidak memakaian layanan joki untuk kebaikan dirinya sendiri, juga menghindari omongan negatif seseorang yang tidak kuliah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H