Komunikasi merupakan hal yang penting dalam segala aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan dan pekerjan. Proses pendidikan tidak bisa dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi berperan sebagai tools (perangkat) dalam proses transfer keilmuan. Sedangkan komunikasi dalam pekerjaan mendukung seseorang untuk melakukan hubungan timbal balik dengan custmer atau seseorang. dari seorang komunikator (pendidik, pengajara, guru) kepada komunikan (anak didik). Oleh karena itu, agar transfer pengetahuan (materi pelajaran) dapat berjalan dengan baik maka seorang pendidik harus memiliki skill (kemampuan/keahlian) komunikasi yang baik.
Komunikasi model lasswell merupakan komunikasi yang paling tua tetapi masih digunakan orang untuk tujuan tertentu adalah model komunikasi yang dikemukakan oleh Harold Lasswell tahun 1948 yang menggambarkan proses komunikasi dan fungsi-fungsi yang diembannya dalam masyarakat. Model Laswell menggunakan lima pertanyaan yang perlu ditanyakan dan dijawab dalam melihat proses komunikasi yaitu:
1. who (siapa) Who dapat diartikan sebagai sumber atau komunikator yaitu Who dapat diartikan sebagai sumber atau komunikator yaitu, pelaku atau pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi dan juga yang memulai suatu komunikasi.
2. says what (apa yang dikatakan) pesan harus menjelaskan apa yang akan disampaikan atau dikomunikasikan kepada komunikan (penerima), dari komunikator (sumber) atau isi informasi.
3. in which channel (saluran komunikasi) alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung (melalu media cetak/elektronik) seperti berbicara, gerakan badan, sentuhan, kontak mata, radio, televisi, surat, buku, gambar.
4. to whom (kepada siapa) pesan dapat di terima oleh sesorang yang menerima pesan dari komunikasi bisa berupa suatu kelompok, individu, organisasi atau suatu Negara yang menerima pesan dari sumber.
5. with what effect (unsur pengaruh) Dampak atau efek yang terjadi pada komunikan (penerima) seteleh menerima pesan dari sumber seperti perubahan sikap dan bertambahnya pengetahuan.
Model Laswell memberikan guidance (petunjuk) alur tahapan komunikasi yang tepat.
Sedangkan, jika menurut Buber menekankan perlunya hubungan dialogis dan pentingnya hubungan tersebut tidak hanya bagi eksistensi manusia tetapi juga bagi masyarakat, budaya, dan sejarah. Buber percaya bahwa kedua pasangan kata dasar ini penting untuk memahami bagaimana seseorang menanggapi atau berkomunikasi dengan orang lain.Aku-Engkau (I-Thou): Ini adalah relasi yang mendalam dan otentik antara dua individu Aku-Itu (I-It): Sebaliknya, relasi Aku-Itu adalah relasi yang lebih objektif dan fungsional. Hubungan tersebut memastikan pembaruan ketiga bidang ini dan pergerakannya ke depan. dialogjuga dijelkaskan, dialog sejati, yang dijelaskan oleh Buber, dapat disebut sebagai tingkatan tertinggi komunikasi antarpribadi. Dalam membahas dialog ini, filsuf tersebut membedakan kualitas-kualitasnya yang paling relevan: kedekatan, timbal balik, ketulusan, kesetaraan, dan kedekatan spiritual antarjiwa. Buber (1965) membedakan tiga jenis dialog: dialog asli, dialog teknis, dan dialog terselubung :
- Dialog asli, baik dialog lisan maupun dialog diam-diam, masing-masing peserta benar-benar memikirkan orang lain dalam keberadaan mereka saat ini dan khusus dan berpaling kepada mereka dengan maksud untuk membangun hubungan timbal balik yang hidup di antara mereka.
- Dialog sejati, tidak peduli apakah diucapkan atau diam di mana masing-masing peserta benar-benar memikirkan pihak lain atau pihak lain dalam keberadaan mereka saat ini atau tertentu dan berpaling kepada mereka dengan maksud untuk membangun hubungan timbal balik yang hidup antara dirinya dan mereka. (Buber, 1965)
- Dialog teknis adalah produk zaman modern. Dialog ini didorong "semata-mata oleh kebutuhan akan pemahaman yang objektif. Tujuan dari dialog ini adalah komunikasi hal-hal khusus teknis antara dua orang, yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan kerja atau kompromi. (Buber, 1965).