Tahun 2020 ini umat manusia diseluruh penjuru dunia digoncang dengan adanya pendemi Virus Corona (Covid-19) yang sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat dan menimbulkan banyak kepanikan.Menurut saya pandemi ini mengakibatkan perubahan sosial yang banyak sekali, salah satunya yaitu berubahnya mata pencaharian. Ribuan manusia sudah terinfeksi dan banyak yang meninggal dunia akibat Virus ini. Hal ini membuat pemerintah tidak tinggal diam, mulai dari memberikan banyak himbauan dan bantuan kepada masyarakat dalam mengatasi wabah Corona-19 ini agar berjalan efektif. Pemerintah Indonesia menerapkan sistem dirumah saja yakni masyarakat Indonesia diharuskan untuk diam dan bekerja dirumah masing-masing (PSBB dan WFH). Dengan adanya aturan ini membuat para pekerja dan buruh pabrik terpaksa diam dirumah,lalu gajinya dikurangi, dan beberapa perusahaan melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) padahal masih produktif untuk bekerja. Sehingga dampak Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan, perekonomian, tetapi juga pada mata pencahariannya. Mata pencaharian tersebut bisa berubah ataupun hilang.
Walaupun sudah adanya kebijakan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat, penerapan PSBB membuat tenaga kerja di Indonesia itu hampir kehilangan pekerjaannya. Karena situasi seperti ini usaha diberbagai sektor ekonomi akan menghadapi kerugian besar, yang mengancam operasi dan kesehatan para pekerja terutama pada perusahaan-perusahaan kecil, dalam hal ini jutaan pekerja rentan kehilangan pekerjaannya. Sedangkan penduduk disuatu Negara sangat sering mengonsumsi barang dan jasa untuk dapat memenuhi kehidupan sehari-harinya, akan tetapi hanya sebagian masyarakat yang secara langsung terlibat dalam kegiatan memproduksi suatu barang dan jasa. Pemasukan dan pengeluaran yang tidak stabil, itu menjadi penghambat pembuatan produksi suatu barang, sehingga menganggu kegiatan ekspor yang dapat menjadi tidak stabil dan orderan yang semakin berkurang. Karena pendemi corona ini maka anggaran negara akan banyak dipakai untuk kepentingan bangsa dan masyarakat Indonesia, sehingga bagi para pekerja honorer merasa resah dan takut di PHK karena tidak adanya anggaran. Dan sisanya bekerja dirumah namun tidak mendapatkan pendapatan apapun sehingga mereka merasa resah akan keberlangsungan hidupnya pada masa pendemi ini.
Pasalnya, pandemi virus corona (Covid-19) telah mematikan hampir seluruh kegiatan usaha dan mengakibatkan lapangan kerja hilang dalam jumlah yang besar. Jadi para karyawan yang ter-PHK tersebut mencari pekerjaan lagi. Menurut saya masyarakat banyak juga yang membuka usaha kecil-kecil an untuk mencari uang agar mampu memenuhi kebutuhan mereka di masa pandemi ini. Perubahan sosial akibat covid 19 ini sangat berpengaruh sekali terhadap perubahan mata pencaharian / pekerjaan masyarakat. Banyak sekali ekonomi masyarakat yang berubah lalu menurun drastis. Angka pengangguran yang ada itu semakin melonjak naik drastis. Selain pengangguran dan setengah pengangguran, krisis ini juga akan berdampak pada kondisi kerja, upah. Para masyarakat yang terdampak pandemi itu bingung. Bagaimana mereka meneruskan hidup mereka jika pandemic ini terus berlangsung dan menghancurkan ekonomi mereka.
Banyaknya karyawan yang dirumahkan membuat kehilangan penghasilan, hal itu memaksa sebuah perubahan yang pahit untuk dapat di ikhlaskan. Perubahan yang buruk itupun tidak menjadi halangan untuk berkerasi dan berinovasi, hal tersebut memacu diri kita untuk berusaha mencari solusi agar tidak terpuruk di suatu masalah dan terus bangkit. Perubahan itu terjadi di sekitar kita banyak para karyawan yang dirumahkan oleh perusahaan tempat mereka berkerja yang terdampak pandemi akibat corona ini. Mereka yang tidak memperoleh pengasilan memutar otaknya untuk membuka usaha demi keberlangsungan hidupnya.
Para mantan karyawan ini pun memulai usaha dengan mendirikan stand-stand kecil atau angkringan yang menjual macam-macam makanan, minuman, dan lain-lain. Mereka juga mengajak sesama teman yang terkena phk untuk mendirikan usaha tersebut. Kebanyakan mereka mendirikan usaha kecil ini memanfaatkan keahliannya saat menjadi karyawan. Contohnya di daerah saya Pak Rehan yang merupakan karyawan hotel yang sedang dirumahkan untuk membuka stand dan beliau memanfaatkan keahliannya yaitu memasak untuk membuka usaha mie.
Dengan memanfaatkan era digital ini mereka selain itu para mantan karyawan juga memulai bisnis online berupa pakaian, aksesoris, frozen food, dan minuman. Mereka biasanya menjual lewat akun sosial media mereka atau e-commerce seperti Tokopedia, shope, bukalpak, dan banyak lagi. Dengan adanya inovasi-inovasi masyarakat untuk mendapatkan uang dan pekerjaan. Hal itu diharapkan dapat merubah kembali ekonomi masyarakat yang semula.
Dari hal sekitar yang ada kita juga harus belajar, bahwa banyak hal yang tidak selamanya pasti. Akan ada banyak hal yang tidak terduga menimpai kita. Akan ada pula perubahan yang terus terjadi, setiap perubahan pasti perlu sebuah pengorbanan sebagai awal. Maka tidak heran, bahwa tidak setiap orang mampu menghadapi perubahan itu, namun kita harus siap untuk memaksa diri untuk menghadapi sebuah perubahan. Kini dampak pandemi yang dialami seluruh dunia akan sebagai awal pelajaran untuk kita agar lebih siap menghadapi perubahan yang tidak pasti ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H