1. Definisi Syahadatain
Syahadat berasal dari kata sayahada-yasyhadu-syuhudan-syahidan, artinya menyaksikan. Menurut istilah, syahadat artinya penyaksian kesadaran manusia, bahwa di alam semesta ini tidak ada tuhan selain Allah SWT.
Syahadatain artinya persaksian atau transaksi. Syahadatain adalah perjanjian atau sumpah setia. Syahadatain merupakan pernyataan resmi bahwa ia telah memproklamasikan diri sebagai pemeluk islam dan siap menerima segala macam peraturan atau hukum yang berlaku pada dirinya secara suka rela atau rida.
2. Makna Syahadatain
Makna kalimat Laailahaillallah dalam Syahadatain mempunyai kedudukan yang sangat Agung. Begitu Agungnya ia memikiki aturan dan syarat-syarat serta makna khusus dan konsekuensi bagi yang mengucapkan atau melafadzkannya, karena barang siapa yang mengucapkan dengan jujur maka Allah akan memasukkannya kedalam Surga seperti apa yang telah dijanjikanNya. Sebab janji Allah adalah pasti. Dan barangsiapa yang mengucapkan dengan dusta maka darah dan hartanya masih terjaga di dunia akan tetapi kelak diakhirat hisabnya diserahkan pada Allah Ta'ala.
3. Fungsi Syahadatain
Dalam agama Islam ,syahadatain mempunyai beberapa fungsi ,yaitu sebagai Penghapusan dosa masa lalu sebelum menjadi muslim) sebab pelaksanaan syahadatain dilaksanakan secara individual, membebaskan diri dari segala penjajahan, yaitu kemerdekaan jiwa, pembentukan pribadi muslim, sumber ketentrama jiwa, sumber kekuatan jiwa, sebagai sistem nilai yang mengikat pada masyarakat muslim, sebagai baiat ,sebagai saran penghubung antar muslim dengan non muslim. Begitu juga Syahadat Rasul mempunyai beberapa fungsi,yaitu sebagai sistem yang mengikat pada umat kristiani,sebagai baiat umat kristiani.
4. Syarat Syahadatain
Syarat "Laa ilaha illallah"
- Syarat "Laa ilaha illallah" Bersaksi dengan laa ilaaha illallah harus dengan tujuh syarat. Tanpasyarat- syarat itu syahadat tidak akan bermanfaat bagi yang mengucapkannya. Adapun syarat-syarat tersebut adalah: a. 'Ilmu, yang menafikan jahl (kebodohan). 'Ilmu (Mengetahui) artinya memahami makna dan maksudnya. Mengetahui apa yang ditiadakan dan apa yang ditetapkan, yang menafikan ketidaktahuannya dengan hal tersebut. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: Artinya :... Akan tetapi (orang yang dapat memberi syafa`at ialah)orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka meyakini (nya).(Az- Zukhruf : 86) Maksudnya orang yang bersaksi dengan laa ilaaha illallah, dan memahami dengan hatinya apa yang diikrarkan oleh lisannya. Seandainya ia mengucapkannya, tetapi tidak mengerti apa maknanya,maka persaksian itu tidak sah dan tidak berguna.
- Yaqin (yakin), yang menafikan syak (keraguan). Yaqin (yakin) artinya orang yang mengikrarkannya harus meyakini kandungan syahadat itu. Manakalaia meragukannya maka sia-sia belaka persaksian itu. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya kemudian merekatidak ragu-ragu ..." (Al-Hujurat : 15) Kalau ia ragu maka ia menjadi munafik. Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang engkau temui di balik tembok (kebon) ini, yangmenyaksikan bahwa tiada ilah selain Allah dengan hati yang meyakininya, maka berilah kabar gembira dengan (balasan) Surga."(HR. Al-Bukhari), Maka siapa yang hatinya tidak meyakininya, ia tidak berhak masuk surga.
- Qabul (menerima), yang menafikan radd (penolakan). Qabul (menerima) artinya menerima kandungan dan konsekuensi darisyahadat; menyem-bah Allah semata dan meninggalkan ibadah kepadaselainNya. Siapa yang mengucapkan, tetapi tidak menerima dan mentaati, maka ia termasuk orang-orang yang difirmankan Allah: Artinya : Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepadamereka: 'Laa ilaaha illallah' (Tiada Tuhan yang berhak disembahmelainkan Allah) mereka menyombongkan diri. dan mereka berkata:"Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan- sembahan kami karena seorang penyair gila?" (Ash-Shafat: 35-36) Ini seperti halnya penyembah kuburan dewasa ini. Mereka mengikrarkan laa ilaaha illallah, tetapi tidak mau meninggalkan penyembahan terhadap kuburan. Dengan demikian berarti mereka belum menerima makna laa ilaaha illallah.
- Inqiyad (patuh), yang menafikan tark (meninggalkan). Inqiyaad artinya tunduk dan patuh dengan kandungan MaknaSyahadat)Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah,sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh." (Luqman : 22) Al-'Urwatul-wutsqa adalah laa ilaaha illallah. Dan makna yuslimwajhahu adalah yanqadu (patuh, pasrah).
- Shidq (jujur), yang menafikan kadzib (dusta). Shidq (jujur) yaitu mengucapkan kalimat ini dan hatinya jugamembenarkan-nya. Manakala lisannya mengucapkan, tetapi hatinyamendustakan, maka ia adalah munafik dan pendusta.Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: Artinya : "Diantara manusia ada yang mengatakan: 'Kami berimankepa-da Allah dan Hari kemudian', padahal mereka itu sesungguhnyabukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah danorang-orang yang beriman, pada hal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit,lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih,disebabkan mereka berdusta." (Al Baqarah: 8-10).
- Ikhlash, yang menafikan syirik . Ikhlas yaitu membersihkan amal dari segala debu-debu syirik, denganjalan tidak mengucapkannya karena mengingkari isi dunia, riya' atausum'ah. Dalam hadits 'Itban, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah mengharamkan atas Neraka orang yang mengucapkan laa ilaaha illalah karena menginginkan ridha Allah." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
- Mahabbah (kecintaan), yang menafikan baghdha' (kebencian). Mahabbah (Kecintaan) maksudnya mencintai kalimat ini serta isinya, juga mencintai orang-orang yang mengamalkan konsekuensinya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: Artinya : "Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selainAllah;merekamencintainya sebagaimanamereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangatcinta kepada Allah." (Al-Baqarah: 165) Maka ahli tauhid mencintai Allah dengan cinta yang tulus bersih.Sedangkan ahli syirik mencintai Allah dan mencintai yang lainnya. Hal ini sangat bertentangan dengan isi kandungan laa ilaaha illallah
Syarat Syahadat "Anna Muhammadan Rasulullah"
- Mengakui kerasulannya dan meyakininya di dalam hati.
- Mengucapkan dan mengikrarkan dengan lisan
- Mengikutinya dengan mengamalkan ajaran kebenaran yang telahdibawanya serta meninggalkan kebatilan yang telah dicegahnya.
- Membenarkan segala apa yang dikabarkan dari hal-hal yang ghaib,baik yang sudah lewat maupun yang akan datang.
- Mencintainya melebihi cintanya kepada dirinya sendiri, harta, anak,orangtua serta seluruh umat manusia.
- Mendahulukan sabdanya atas segala pendapat dan ucapan orang lainserta mengamalkan sunnahnya.
4. Hal-Hal Yang Membatalkan Syahadatain