Gempa bumi yang terjadi di Turki dan Suriah pada Senin 6 Februari 2023 ini terjadi sekitar pukul 04.14 waktu setempat. Gempa ini sudah menjatuhkan korban lebih dari 15 ribu jiwa. Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo ini mencapai skala 7,8 guncangan berpusat pada daerah Turki Selatan dengan kedalaman 11 km yang memicu terjadinya tsunami kecil dengan ketinggian setunggi 30 cm di Erdemli.
Gempa susulan kembali lanjut terjadi yang bahkan mempunyai kekuatan hampir sama besarnya dengan yang pertama. Gempa di dekat Gaziantep ini menjalar hingga sepanjang 100 km dari garis pertahan. Gempa ini terasa sampai ke Italia, Lebanon, dan beberapa negara lain di Eropa.
Penyebab dari gempa tersebut merupakan pembangkit tenaga (generator) yang memisahkan lempengan yang berdampingan satu sama lain yang berusaha bergerak, tapi tertahan oleh gesekan dengan lempeng yang bersebelahan. Tapi dengan tekanan yang meningkat membuat salah satu lempeng tiba-tiba tersentak dan mengakibatkan pemukiman bergerak. Dalam hal ini, lempeng Arab bergerak ke Utara dan bergesekan dengan lempeng Anatolia. Gempa Turki ini merupakan gempa dengan mekanisme geser (strike-slip).
Prof Joanna Faure Walker, kepa Instituteof Mitigasi Bencana Universitar College London menjelaskan, "gempa bumi paling mematikan pada tahun tertentu, hanya akan terjadi 2 dalam 10 tahun terakhir yang memiliki kekuatan yang sama, dan empat dalam 10 tahun terakhir". Berikut beberapa fakta Gempa di Turki :
1. Turki magnitudo sebesar 7,8 termasuk skala gempa bumi terbesar dalam 100 tahun.
2. Gempa bumi susulan terjadi berulang setelah 11 menit dengan kekuatan 6,7 dan beberapa jam kemudian gempa susulan berskala 7,5.
3. Korban gempa bumi Turki Suriah sudah mencapai 19.300 orang.
4. Bencana ini juga dirasakan di beberapa negara lain seperti Yunani, Yordania, Lebanon, Siprus, hingga Green land
5. Total 200 kali gempa susulan, Orhan Tatar selaku Otoritas penanggulangan bencana Turki (AFAD) melaporkan sudah sebanyak 285 gempa susulan terjadi di Turki setelah gempa pertama yang terjadi.
6. Gempa terbesar di Turki setelah gempa dahsyat sebelumnya pada Desember 1939 yang berkekuatan M 7,8 di timur laut Turki, dekat jalur Sesar Anatolia Utara.
7. Cuaca ekstrem menyulitkan evakuasi, Fahretti Koca selaku Menteri Kesehatan Turki mengatakan bahwa kondisi cuaca yang buruk menyulitkan tim penyelamat melakukan evakuasi ke daerah-daerah yang terdampak. Helikopter sampai tak bisa lepas landas karena cuaca ekstrem. Ahli meteorology Haley Brink mengatakan badai salju lebat juga melanda baru-baru ini. Suhu 2 negara ini bahkan di perediksi turun beberapa derajat di bawah nol.