Lihat ke Halaman Asli

Kritik Novel I'm Not Antagonist

Diperbarui: 14 Februari 2023   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam novel I'm Not Antagonist karya Endang Palupi mengajak pembaca untuk merasakan seperti yang Hauri alami dan rasakan. I'm Not Antagonist memberi pelajaran kepada siapapun bahwa menjadi protagonis adalah sebuah impian, namun impian seperti apa? Tak banyak yang suka dengan peran antagonis.mengapa? Banyak ruginya dijauhi teman, hati Yang tersakiti,dan perundungan.

Dalam novel ini terdapat cuplikan di mana Hauri akhirnya mencapai puncak kekesalannya kepada salah satu dari yang merundungnya, Alskara. tanpa alasan yang jelas, Alskara sangat membenci Hauri. Ujung ujungnya, Hauri sangat marah kepada Alskara sampai akhirnya dia menunjukkan tangisannya di depan Alskara sambil mencakar-cakar wajah Alskara pada cuplikan ini mirip dengan cerita yang dituliskan oleh Eka Aryani yang berjudul Teluk Alaska di mana Anna akhirnya menunjukkan tangisannya di depan Alister setelah sekian lama menyembunyikan rasa sakit setelah dirundung oleh Alister.

Alur cerita dari novel I'm Not Antagonist sangat menarik membuat para pembaca memiliki ekspektasi yang melambung, pada pertengahan cerita Hauri yang menunjukkan perubahannya pada Alsakara membuat para pembaca tercengang dengan banyak perubahan yang Hauri tunjukkan. Di balik banyaknya kelebihan pada novel tersebut ada beberapa kelemahan yang membuat para pembaca merasa bingung karena banyak plot twist yang terjadi dalam novel itu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline