Lihat ke Halaman Asli

Pola Asuh Anak

Diperbarui: 10 Agustus 2024   23:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Pola asuh merupakan pendekatan yang digunakan orang tua atau pengasuh dalam membimbing, mendidik, dan membesarkan anak. Pola asuh sangat penting karena berpengaruh langsung pada perkembangan fisik, emosional, sosial, dan mental anak. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pola asuh memiliki dampak jangka panjang terhadap karakter, prestasi, dan kesehatan mental anak.

 Jenis-jenis Pola Asuh

Secara umum, ada empat jenis pola asuh yang paling dikenal, yaitu:

1. Pola Asuh Otoriter (Authoritarian Parenting)
   - Ciri-ciri:
     - Orang tua memiliki kontrol yang sangat ketat terhadap anak.
     - Komunikasi berjalan satu arah, yaitu dari orang tua ke anak.
     - Anak diharapkan untuk patuh tanpa banyak bertanya atau berdiskusi.
   - Dampak:
     - Anak cenderung tumbuh dengan rasa takut dan kurang percaya diri.
     - Sering kali mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan sendiri.
     - Potensi tinggi untuk mengalami masalah mental seperti kecemasan.

2. Pola Asuh Demokratis (Authoritative Parenting)
   - Ciri-ciri:
   - Orang tua menetapkan aturan yang jelas, namun tetap mempertimbangkan pendapat anak.
   - Komunikasi dua arah; orang tua dan anak dapat berdiskusi.
   - Orang tua mendukung kemandirian anak dengan tetap memberikan bimbingan.
   - Dampak:
   - Anak tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan percaya diri.
   - Kemampuan sosial dan emosional anak berkembang dengan baik.
   - Biasanya memiliki hubungan yang baik dengan orang tua dan orang lain.

3. Pola Asuh Permisif (Permissive Parenting)
   - Ciri-ciri:
   - Orang tua cenderung memberikan kebebasan tanpa banyak aturan.
   - Komunikasi sangat terbuka, namun kontrol dari orang tua sangat minim.
   - Orang tua lebih berperan sebagai teman daripada pembimbing.
   - Dampak:
   - Anak mungkin tumbuh dengan rasa tanggung jawab yang rendah.
   - Berpotensi menjadi manja dan sulit menghadapi situasi yang membutuhkan disiplin.
   - Mungkin kesulitan dalam menghormati aturan dan otoritas di luar rumah.

4. Pola Asuh Tidak Terlibat (Neglectful Parenting)
   - Ciri-ciri:
   - Orang tua cenderung acuh tak acuh atau tidak terlibat dalam kehidupan anak.
   - Minimnya komunikasi antara orang tua dan anak.
   - Kurangnya bimbingan, perhatian, dan dukungan dari orang tua.
   - Dampak:
   - Anak sering merasa tidak diperhatikan dan tidak berharga.
   - Meningkatkan risiko masalah perilaku, gangguan emosi, dan depresi.
   - Sulit dalam menjalin hubungan sosial yang sehat.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh

Berbagai faktor dapat mempengaruhi pola asuh yang diterapkan oleh orang tua, antara lain:

1. Latar Belakang Budaya: Budaya tempat seseorang tumbuh dan berkembang sangat mempengaruhi bagaimana mereka mendidik anak-anaknya. Beberapa budaya mungkin lebih cenderung pada pola asuh otoriter, sementara yang lain mungkin lebih permisif.

2. Pengalaman Masa Kecil: Pengalaman masa kecil orang tua sendiri sering kali tercermin dalam cara mereka mengasuh anak. Mereka mungkin meniru atau justru menghindari pola asuh yang mereka terima di masa lalu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline