Lihat ke Halaman Asli

BBM Melejit Rakyat pun Menjerit

Diperbarui: 14 September 2022   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: mediaindonesia.com

Pengumuman kenaikan harga BBM yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada Sabtu, 3 September 2022 pukul 14.30 membuat warga menjerit karena keputusan ini sangat mendadak dan membuat banyak warga terkejut perihal kenaikan harga BBM ini. Terlebih bagi mereka yang berprofesi sebagai sopir entah itu sopir angkot, truk, mobil pribadi maupun kendaraan lainnya. Selain itu hal ini juga berdampak kepada kenaikan bahan pokok sehari-hari.


Ketidakmampuan masyarakat mengimbangi kenaikan BBM ini membuat mahasiswa kembali turun kejalan untuk menyuarakan suara rakyat yang dinilai semakin tersiksa dan tertindas.


Namun tampaknya aksi turun ke jalan yang digelar ribuan mahasiswa tidak merubah keputusan pemerintah. Sampai saat ini masih belum ada tindak lanjut dari masalah ini.


Kenaikan harga BBM menyebabkan perekonomian masyarakat semakin sulit bahkan dapat meningkatkan angka pengangguran akibat sulitnya menyesuaikan pendapatan dengan pengeluaran yang akhirnya membuat usaha mereka menjadi gulung tikar.


Semestinya jika pemerintah menaikan harga BBM maka seharusnya gaji setiap buruh dan pegawai juga dinaikkan agar tidak ada kesenjangan diantara keduanya.


Seperti yang diketahui harga awal Pertalite Rp7.650 per liter kini naik menjadi Rp10.000 per liter, Solar naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, dan Pertamax yang mulanya Rp12.500 per liter kini menjadi Rp14.500 per liter.


Solusi yang dapat dilakukan oleh masyarakat saat ini ialah meminimalisir aktivitas yang mengharuskan untuk menggunakan kendaraan dan dianjurkan untuk memakai kendaraan umum apabila tidak mengharuskan menggunakan kendaraan pribadi karena dengan kita menerapkan hal tersebut maka kita akan dapat menghemat pengeluaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline