Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu mata kuliah dengan tujuan utama untuk memberikan pengalaman pengabdian dan pemberdayaan masyarakat kepada mahasiswa. Melalui KKN mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam bentuk keterlibatan dalam peran di masyarakat dan memberikan manfaat bagi mahasiswa maupun masyarakat. Penulis melaksanakan KKN Desa Jember Kidul Lingkungan Ledok Kebon Lor. Desa Jember Kidul menjadi salah satu bagian dari Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kecamatan Kaliwates memiliki luas 24,94 km2.
Masa pandemi COVID-19 telah membawa perubahan terhadap dunia dengan berbagai tantangan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Penurunan pendapatan menjadi salah satu dampak adanya pandemi. Banyak masyarakat yang mengaku sulit mendapatkan uang dimasa pandemi ini sedangkan pengeluaran semakin bertambah. Hal tersebut menuntut masyarakat untuk tetap produkif menjalankan kehidupan sehari-hari. Masyarakat yang produktif dalam mejalankan aktivitas sehari-hari tetap perlu menjaga kesehatan dengan cara menjaga imunitas tubuh serta perilaku hidup bersih dan sehat. Menjaga imunitas selain berolahraga juga membutuhkan suplemen/vitamin, namun beberapa masyarakat hanya mengetahui suplemen/vitamin dalam bentuk obat-obatan yang diapotek dan untuk membeli vitamin memerlukan uang, banyak masyarakat yang memilih daripada membeli obat vitamin lebih baik uangnya untuk kebutuhan pangan sehari-hari. Selain itu juga masyarakat mengatakan bahwa di desa tersebut belum pernah dilakukan penyuluhan mengenai ramuan alternatif peningkat imun di masa pandemi. Oleh karena itu, program Kuliah Kerja Nyata (KKN) 42 BTV III 2021 mengusung kegiatan pembuatan ramuan alternatif penambah imun dengan bahan yang murah serta mudah didapatkan sebagai benteng perlindungan diri. Pemanfaatan daun kelor sebagai suplemen penambah imun merupakan solusi karena harga murah, mudah dalam pengolahan serta mudah didapatkan.
Daun kelor sangat kaya akan nutrisi, diantaranya kalsium, besi, protein, vitamin A, vitamin B dan vitamin C (Misra & Misra, 2014; Oluduro, 2012; Ramachandran et al., 1980). Daun kelor berfungsi sebagai penambah imun, kaya akan protein dan nutrisi. Daun kelor mengandung zat besi lebih tinggi daripada sayuran lainnya yaitu sebesar 17,2 mg/100 g (Yameogo et al. 2011). Penelitian lain menunjukkan bahwa daun kelor mengandung vitamin C setara vitamin C dalam 7 jeruk, vitamin A setara vitamin A pada 4 wortel, kalsium setara dengan kalsium dalam 4 gelas susu, potassium setara dengan yang terkandung dalam 3 pisang, dan protein setara dengan protein dalam 2 yoghurt (Mahmood, 2011). Daun kelor mengandung antioksidan tinggi dan antimikrobia (Das et al., 2012). Daun kelor mengandung tanin, saponin, flavonoid, terpenoid dan glikosida, yang masing-masing memiliki khasiat tertentu. Senyawa ini telah terbukti efektif sebagai antioksidan, antimikroba dan agen anti karsinogenik. Sebuah penelitian terbaru pada anak-anak menunjukkan bahwa Moringa oleifera (daun kelor) dapat menjadi sumber penting vitamin A. Dengan adanya berbagai manfaat daun kelor dapat dijadikan sebagai penambah imunitas dimasa pandemi dengan harga murah dan mudah didapatkan. Adapun pengolahan sederhana yang tidak membutuhkan banyak bahan adahah teh daun kelor serta olahan sayur daun kelor. Harapannya masyarakat meskpiun dimasa pandemi tetap sehat dan dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan baik. (Salsabil Falakhul Khayya/181610101031/KKN 42 UNEJ BTV III/Kampung Ledok,Jember Kidul,Kaliwates, Jember)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H