Lihat ke Halaman Asli

Salsabila Safri

(road to be) Journalist

Harmoni dalam Islam dan Diplomasi

Diperbarui: 2 November 2019   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

inews.id

Selama ini mungkin kita sering mendengar istilah diplomasi. Diplomasi secara umum adalah komunikasi yang dilakukan diplomat dalam menyampaikan suatu pesan, untuk mecapai kepentingan nasional negaranya. Mengapa diplomasi bisa terbentuk? Mulanya karena sifat negara yang tidak dapat berdiri sendiri. Suatu negara pasti memiliki kepentingan yang ingin dituju.

Mereka melakukan hubungan internasional demi mencapai keinginan tersebut. Keinginan tersebut lalu akan diimplementasikan dalam wujud kebijakan politik luar negeri yang dibarengi dengan kebijakan dalam negeri. Untuk merealisasikan kebijakan tersebut, maka dibutuhkan suatu proses yang kita sebut sebagai diplomasi.

Diplomasi dan Islam ternyata menjadi dua hal yang tak terpisahkan. Ketika menggunakan Worldview Islam, diplomasi dapat diartikan sebagai cara menyampaikan suatu pesan untuk mengajak pada kebaikan. Sejarah diplomasi menurut worldview Islam, bermula dari dakwah Islam. Dakwah adalah cara Rosulullah menyebarkan risalah ketuhanan, berupa ajaran Islam. Rosulullah menyebarkan dakwah dengan cara damai, seperti mengirimkan surat-surat kepada para pemimpin dan pemuka bangsa dan kerajaan.  

Diplomasi menurut Islam diartikan sebagai seni untuk mencapai keinginan dengan cara terbaik. Cara terbaik menurut kacamata Islam, adalah dengan cara damai tanpa paksaan atau kekerasan. Pengiriman surat-surat pada masa Rosulullah tersebut adalah sejarah dari diplomasi melalui surat-surat diplomatik, yang masih diterapkan sampai saat ini. Rosulullah adalah sososk diplomat yang tidak hanya menyampaikan pesan dengan baik, namun mamapu menjadi figur diplomat yang terpercaya.

Sumber Diplomasi Islam yaitu Al-Qur'an, Hadits, dan Ijma'. Saat ini kita perlu bercermin pada diplomasi Rosulullah, diplomasi Era Khulafaurasyidin, Diplomasi Bani Umayyah dan Diplomasi Bani Abbasiyah. Sejarah diplomasi Islam memang tak sepenuhnya mulus dan mencapai keberhasilan, namun poin yang terpenting adalah tujuan dari diplomasi itu sendiri.

Islam gencar dalam melakukan diplomasi berupa dakwah, semata untuk mengenalkan Islam kepada seluruh umat manusia di dunia. Ketika diplomasi barat bertujuan semata hanya untuk menghentikan perang, diplomasi Islam dilandasi visi untuk menunjukkan manusia menuju jalan yang benar, yaitu Islam. Dengan bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (laa ilaaha illa llah), beribadah hanya kepada Allah, berpedoman hanya kepada firman Allah, maka manusia akan bahagia hidup di dunia dan akhirat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline