Lihat ke Halaman Asli

Guru sebagai Ujung Tombak Pendidikan

Diperbarui: 10 April 2018   07:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam sistem bagaimanapun, dari dulu hingga sekarang, guru memiliki peranan penting dalam pendidikan. Guru yang berkualitas serta profesional diyakini mampu melahirkam generasi penerus bangsa yang bermutu dan bermartabat serta mampu menghadapi persaingan global.

Seperti yang kita ketahui bahwasanya kondisi pendidikan nasional sekarang ini memang masih berada pada rangking yang belum memuaskan, khususnya diantara negara-negara maju di dunia. Pada tahjn 2010, posisi pendidikan Indonesia berada pada peringkat 108 dari 169 negara. Posisi ini harus terus kita tingkatkan dalam rangka merespon perkembangan di era globalisasi.

Dalam mengantisipasi tantangan di era global sekararang ini, sekolah-sekolah perlu diberdayakan dalam mempersiapkan para peserta didik khususnya pada penguasaan sains dan teknologi. Hampir dapat dipastikan bahwa penguasaan iptek telah menjadi harapan dan tuntutan masyarakat global. Sekolah-sekolah diharapkan mampu berkiprah dalam persaingan global yang sangat kompetitif. Oleh karena itu, diperlukan usaha keras dan sungguh-sungguh dalam mengimplementasikan sistem pendidikan yang lebih diorientasikan pada pencapaian kualitas dan secara terus menerus mengupayakan perbaikan mutu pendidikan.

Berbicara tentang aspek pendidikan, maka aspek terpenting yang perlu diperhatikan adalah kualitas SDM guru. Seorang pendidik harus memiliki beberapa persyaratan untuk menjadi guru yang profesional. Sebagaimana yang tertuang dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dalam bidang kualifikasi, umpamanya, syarat minimal seorang guru harus Strata 1 atau setara dengan akta IV.

Seorang guru yang profesional adalah guru yang penguasaan teknologi informasi dan komunikasinya baik, baik itu untuk kepentingan pembelajaran maupun pengembangan pribadi. Oleh karenanya, tidak mungkin dielakkan setiap guru di era global sekarang ini harus menguasai teknologi unformasi dan komunikasi kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi bagian penting dlam dunia pendidikan, baik yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran maupun sebagai sumber belajar.

Pada sisi yang lain, pendidikan nasional harus memiliki nuansa pembinaan akhlak mulia dan karakter bangsa bagi peserta didik. Pendidikan akhlak menjadi prioritas utama seperti tertuang dalam tujuan UU Nomor 20 Tahun 2003 bahwa "Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga megara yang demokratis serta bertanggung jawab." 

Oleh karena itu, selain penguasaan dalam bidang sains dan teknologi, pembentukan karakter pada anak menjadi lebih utama.
Pembangunan karakter bangsa pada intinya bertujuan agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sasaran pembangunan karakter bangsa di sekolah diorientasikan pada penanaman nilai-nilai tertentu. Nilai-nilai tersebut, sebagaimana yang menjadi tema utama pendidikan karakter bangsa, yaitu:

  1. Jujur
  2. Cerdas
  3. Tangguh
  4. Peduli

Sehubungan dengan pembentukan karakter bangsa, skkap integritas pendidik menjadi sangat penting. Guru harus menjadi teladan untuk muridnya. Dalam mengayomi peserta didik, guru harus mampu menjalankan tugasnya dengan rasa kasih sayang, keramahan, demokratis, disiplin, dan tanggung jawab. Jika hal-hal tersebut dikembangkan dalam pembelajaran dengan dukungan prinsip joyful learning (pembelajaran menyenangkan), diyakini akan berdampak pada prestasi yang tinggi, serta melahirkan generasi bangsa yang bermartabat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline