Lihat ke Halaman Asli

Salsabila Qutrunada

Universitas Diponegoro

Pelatihan dan Pendampingan Permainan Tradisional Jepang sebagai Upaya Mengurangi Penggunaan Gadget

Diperbarui: 8 Februari 2024   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelatihan Fukuwarai kepada Guru (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Sebuah inisiatif menarik telah diluncurkan di Desa Bendosari untuk menghadapi fenomena kecenderungan anak-anak kecil yang lebih menyukai permainan online daripada permainan tradisional. Sebagai upaya dalam membantu mengurangi waktu layar anak-anak Desa Bendosari, mahasiswi KKN Universitas Diponegoro Tim I yang berasal dari jurusan Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Salsabila Qutrunada telah mengadakan sebuah program pada hari Kamis, 18 Januari dan Senin, 22 Januari 2024, yang bertajuk "Tanoshii Japan". Program ini dirancang dengan tujuan memperkenalkan kepada para guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bendosari 1, 2 dan 3 beberapa permainan tradisional Jepang yang unik.

Foto Kegiatan Pendampingan (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Dengan antusiasme yang tinggi dari kedua pihak guru dan anak-anak sd, program ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para guru sehingga mereka dapat memperkenalkan permainan tradisional tersebut kepada para siswa dengan pendekatan yang menarik. Di antara permainan tradisional yang akan diperkenalkan termasuk Daruma-san, Fukuwarai, dan seni origami. Daruma-san merupakan permainan tradisional yang dimainkan dengan banyak orang di luar ruangan, Fukuwarai adalah permainan tradisional individu atau berdua yang meningkatkan daya ingat, dan seni Origami merupakan seni melipat kertas. Dengan demikian, diharapkan bahwa anak-anak akan dapat mengalami variasi yang lebih beragam dalam bermain, yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan keterampilan, kreatifitas mereka dalam berkolaborasi, berinteraksi sosial, dan mengurangi ketergantungan pada gadget.

Foto Kegiatan Pendampingan (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Selain itu, program ini juga diharapkan dapat menginspirasi anak-anak untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama teman-teman mereka dalam aktivitas yang bermanfaat, serta memperkuat rasa kebersamaan di antara mereka. Dengan demikian, upaya ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada permainan daring, tetapi juga untuk memperkaya pengalaman bermain anak-anak dengan memperkenalkan mereka pada kekayaan budaya tradisional Jepang.

Penulis             : Salsabila Qutrunada

Lokasi              : Desa Bendosari, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo

DPL                   : Ir. Denis, S.T., M.Eng., IPM., ASEAN.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline