Plt. Deputi Bidang Klimatologi, Dr. Urip Haryoko, M.Si dalam penyampaian materinya pada Webinar Literasi dan Aksi Iklim Generasi Muda Religius Lintas Agama dan Tanggap Bencana Hidurometeorologi Dampak La Nina 2021 pada 8 Desember lalu menyampaikan bahwa,
Isu perubahan iklim merupakan satu tantangan paling besar yang akan dihadapi umat manusia di masa depan. Peningkatan suhu yang disebabkan oleh akumulasi gas rumah kaca yang disebabkan akibat aktivitas manusia ternyata terjadi dengan laju lebih cepat daripada yang diperkirakan pada tahun ini. Dikaji oleh WMO, bahwa 2011-2020 adalah decade terpanas dalam catatan historis tren perubahan iklim jangka Panjang.
Bulan Oktober 2021 BMKG telah merilis potensi muism hujan di Indonesia akan dibarengi dengan fenomena anomali iklim La Nina dalam beberapa tahun mendatang. Pada tahun sebelumnya telah terbukti meningkatnya curah hujan di beberapa wilayah tanah air khususnya pada bulan Oktober sampai Mei yang lalu. Diantaranya itulah yang menyebabkan bencana hidrometeorologis berupa banjir dan lognsor di beberapa wilayah di Indonesia.
Dari beberapa sumber, Indonesia dikelompokkan sebagai salah satu negara yang diprediksikan akan lebih dahulu mengalami dampak terburuk perubahan iklim di masa depan. Namun demikian hingga saat ini tren dari perubahan iklim di Indonesia belum mendapat perhatian yang signifikan. Rumitnya isu global iklim, kurangnya penyampaian yang efektif serta rendahya literasi masyarakat Indonesia menyebabkan isu perubahan iklim terendam dalam diskusi sosial.
Pemuda sebagai sosok orang yang masih memiliki umur yang muda serta mempunyai masa depan yang masih panjang. Sekaligus merupakan usia yang potensial dalam membangun dan menjaga lingkungan hidup yang kini semakin rusak. Bukan rusak karena sendirinya melainkan karena ulah manusia.
Perlu disadari dan menjadi catatan bersama bahwa keterlibatan pemuda dalam melestarikan alam sejak masa remaja sangatlah penting dan sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan lingkungan, sekarang dan yang akan datang. Mengingat alam yang menyediakan banyak bahan baku ini bukan hanya digunakan oleh kita melainkan akan dibutuhkan pula bagi generasi mendatang.
Dengan minimnya aksi masyarakat dalam menangani isu perubahan iklim tersebut, bukanlah suatu hal yang bisa dipandang sebelah mata. Jika tidak segera kita atasi sejak sekarang, entah apa yang akan terjadi di kemudian hari.
Bukan sekadar angan angan saja, kita harus mengambil langkah nyata untuk mengurangi dampak perubahan iklim yang sudah terjadi ini. Kita yang sudah sadar akan adanya ancaman perubahan iklim ini, baiknya untuk saling mengingatkan dan berbagi informasi, agar ancaman ancaman perubahan iklim dapat segera teratasi.
Pemuda yang memiliki kepedulian akan kebersihan dan kelestarian lingkungan, selalu berusaha menjaga dan merawat lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, melibatkan pemuda atau remaja dalam mengelola lingkungan sebenarnya bisa menjadi contoh yang baik.
Bila sejak muda cerdas dalam mengelola masalah-masalah yang ada di lingkungannya diharapkan nantinya dapat memberikan kesadaran dan motivasi bagi lainnya untuk ikut serta dan peduli dalam melestarikan lingkungan sekitarnya. Bersama sama kita bisa mengantisipasi ancaman bencana di Indonesia.
Sebagai bentuk upaya kita kepada perubahan iklim yang terjadi di Indonesia kita sebagai generasi muda dapat mengikuti banyak kegiatan dan aksi yang dapat menggiring kita menuju perubahan baik untuk diri sendiri dan untuk lingkungan sekitar.