Lihat ke Halaman Asli

Salsabilah Tasya Feby B.

KKN BTV III UNEJ KEL.73

KKN BTV III UNEJ: TIPS GELIRASA (Tingkatkan Potensi Anak melalui Gerakan Literasi Desa) di Bumi Onde-Onde

Diperbarui: 2 September 2021   15:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Mojokerto (29/08/2021), Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village III Universitas Jember (http://unej.ac.id) yaitu kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa pada kampung halaman atau tempat tinggalnya. KKN BTV III kali ini dilakukan secara individu pada setiap mahasiswanya, hal ini diakibatkan adanya pandemi Covid 19 yang melanda pada satu tahun terakhir diberbagai belahan dunia termasuk Indonesia, walaupun dilakukan secara individu kegiatan KKN BTV III tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ditetapkan.

KKN BTV III pada kali ini dibagi secara berkelompok berdasarkan pada wilayah daerah yang dituju untuk memudahkan monitoring atau pembimbingan yang dilakukan oleh para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Widya Kristiyanti Putri, S.Pd., M.Si adalah salah satu DPL dalam KKN BTV III Universitas Jember (http://unej.ac.id) pada kelompok 73, dalam hal ini saya Salsabilah Tasya Feby Berlianti merupakan anggota dalam kelompok tersebut.

Kegiatan KKN BTV III Universitas Jember sendiri dilaksanakan sejak pertengahan Agustus, tepatnya pada tanggal 11 Agustus - 09 September 2021. Salsa merupakan mahasiswa yang sedang mengikuti program KKN BTV III Universita Jember (http://unej.ac.id) yang berasal dari Desa Jagalan Kecamatan Kranggan Kota Mojokerto. Program yang akan dilakukan oleh Salsa adalah program tematik terkait "Literasi Desa pada Masa Pandemi Covid 19" sebagai upaya untuk mewujudkan anak-anak yang berkompeten dalam segala bidang pada masa pandemi Covid 19.

Desa Jagalan pada masa pendemi Covid 19 berada dalam zona orange atau kondisi sedang, meskipun demikian aktivitas masyarakat tepat normal seperti pada umumnya, baik itu anak-anak  yang ada disekitar, namun tetap memperhatikan protokol kesehatan. Desa Jagalan selama pandemi Covid 19 menerapakan sistem pembelajaran online atau daring dari rumah. Sistem pembelajaran yang seperti ini merupakan hal baru bagi anak-anak karena selama ini dilakukan secara tatap muka atau bertemu langsung di sekolah.

Dokumentasi pribadi

Sistem pembelajaran dengan pola baru yang diterapkan pada anak-anak menjadikan berbagai persoalan ataupun masalah timbul pada wilayah Desa Jagalan. Kondisi ini disampaikan oleh tokoh masyarakat, masyarakat dan anak-anak setempat ketika melakukan identifikasi dan survei pada lokasi tersebut. Berdasarkan hasil survei pada tokoh masyarakat yang terdampak Covid 19 yaitu Bapak Slamet Wiyoto menyampaikan "Adanya sistem pembelajaran daring yang menggunakan teknologi menjadikan anak-anak kebingungan dalam melakukan penerapan karena pengetahuan anak masih terbatas".

Hasil survei pada masyarakat yang terdampak covid 19 pada Ibu Suwarni juga menyampaikan "Sistem pembelajaran secara online menjadikan anak jadi kurang memahami terkait materi pelajaran yang dipelajari selama ini, selain itu kendala internet juga seringkali terjadi ketika masa pembelajaran berlangsung sehingga anak tidak dapat maksimal dalam menerima materi yang diajarkan". Hasil survei ini juga dilakukan pada anak-anak yang terdampak Covid 19, hal ini disampaikan oleh Adik Almira yang menyatakan bahwa "Sistem pembelajaran online membuat saya menjadi kurang minat dalam membaca karena keterbatasan buku bacaan, selain itu materi yang diajarkan menjadi kurang dimengerti karena kebingungan dalam penggunaan teknologi ketika pembelajaran berlangsung.

Keadaan tersebut menjadikan Salsabilah Tasya Feby Berlianti, selaku mahasiswa KKN BTV III Universitas Jember (http://unej.ac.id) berkeinginan untuk meningkatkan minat baca, pengetahuan, ketrampilan yang dimiliki anak-anak secara efektif dan optimal melalui program kerja yang akan dilakukan. Berikut ini merupakan program kerja literasi desa pada masa pandemi Covid 19 di Desa Jagalan yaitu pendampingan dan pelatihan penunjang media pembelajaran, pendampingan dan pelatihan rumus cepat memahami materi pelajaran dan pelatihan ketrampilan anak-anak, serta ditutup dengan evaluasi program kerja dan pesan-kesan KKN BTV untuk kedepannya.

dokumentasi pribadi

Pelatihan pertama dilakukan pada para siswa berupa program kerja terkait pendampingan dan pelatihan penunjang media pembelajaran pada aplikasi Zoom Meeting, Googlee Meeting, Google Classroom, iPusnas, Microsoft Word, Microsoft Excel dan Microsoft Power Point, kemudian dilanjutkan pelatihan kedua tentang pendampingan dan pelatihan rumus cepat memahami materi pelajaran matematika dan bahasa inggris khusus kata benda atau noun. Pelatihan selanjutnya merupakan pelatihan terakhir terkait pelatihan ketrampilan anak-anak dalam menanam bawang merah pada media air dan Styrofoam, serta ditutup dengan evaluasi program kerja dan pesan-kesan KKN BTV untuk kedepannya oleh anak-anak.

Program yang dilaksanakan ini diharapkan dapat membuat anak-anak untuk kedepannya menjadi lebih produktif dalam menghadapi kondisi pandemi Covid 19 sehingga minat baca anak-anak menjadi meningkat, peningkatan pengetahuan dan pemahaman terhadap materi mata pelajarana dan penggunaan teknologi pada masa pandemi dapat terwujudkan, serta betumbuhnya jiwa kreatif dan terampil pada anak-anak di Desa Jagalan.

(Salsabilah Tasya Feby Berlianti/181510601019/ KLP 73/ DPL. Widya Kristiyanti Putri, S.Pd., M.Si)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline