WONOSOBO- Selasa (16/11) Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro (Undip) di Dusun Sikunang, Desa Sikunang, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo berinovasi mengolah limbah kulit kentang menjadi kerupuk yang bernilai jual. Kentang merupakan komoditi holtikultura yang dihasilkan para petani di Dusun Sikunang serta memiliki permintaan pasar yang tinggi.
"Kulit kentang yang jarang diolah dan tidak dimanfaatkan mempunyai kandungan nutrisi berupa Vitamin C, Zinc, Kalium, Mangan, Vitamin B6 dan asam folat sehingga diperlukan pemanfaatan lebih lanjut mengingat banyak kandungan gizi yang terdapat pada kulit kentang salah satunya untuk dijadikan olahan kerupuk kulit kentang." Kata Salsabila Fachrina, salah seorang mahasiswa KKN Undip Dusun Sikunang.
Didampingi para mahasiswa KKN lainnya, Salsabila Fachrina, yang berasal dari jurusan Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Sekolah Vokasi, dengan dosen pembimbing Bapak Fahmi Arifan, S.T.,M.Eng., dan Bapak Ir. R. TD. Wisnu Broto, M.T., telah mensosialisasikan pembuatan kerupuk kulit kentang tersebut kepada para anggota PIK-Remaja Dusun Sikunang. Mereka pun berharap inovasi itu bisa bermanfaat bagi masyarakat Dusun Sikunang.
"Karena pembuatannya relatif mudah, masyarakat bisa membuatnya sendiri. Kerupuk kulit kentang ini juga cocok untuk penderita anemia karena dapat meningkatkan hemoglobin." Tandasnya.
Salsabila menjelaskan, cara pembuatan kerupuk kulit kentang. Cara pembuatan kerupuk kulit kentang yaitu, pertama cuci kulit kentang hingga bersih, kemudian haluskan dengan blender. Setelah itu, campurkan kulit kentang yang sudah halus, tepung tapioca, bawang putih halus, garam, air, dan tepung beras. Kemudian, aduk hingga adonan mengental dan mendidih serta biarkan hingga dingin. Selagi hangat, masukan tepung tapioca sedikit demi sedikit sambal diuleni. Kemudian, tambahkan terus tepung tapioca hingga adonan dapat dibentuk. Setelah itu, didihkan air dan tambahkan sedikit minyak, agar adonan tidak lengket. Setelah mendidih, masukan adonan yang sudah dibentuk dan kemudian biarkan hingga adonan mengapung dan matang. Kemudian masukan ke dalam kulkas semalaman, agar adonana kerupuk memadat. Tata adonan yang sudah memadat di wadah, lalu keringkan dengan menggunakan oven selama 30 menit atau di jemur di bawah terik matahari hingga kerupuk mengering. Goreng kerupuk yang sudah mengering dengan api kecil, terakhir, masukan ke dalam packaging serta pemasangan label pada kemasan.
Kedepannya, inovasi kerupuk kulit kentang ini diharapkan dapat menjadi solusi pengolahan limbah kulit kentang. Agar semakin sedikit bagian kentang yang terbuang serta potensi komoditas perkebunan ini dapat dimanfaatkan secara optimal. Inovasi para mahasiswa KKN itu mendapat dukungan penuh dari perangkat Desa Sikunang dan Kelompok Usaha Bersama Desa Sikunang, Wonosobo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H