Lihat ke Halaman Asli

Salsabila Evania Maharani

Mahasiswi Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta

Apakah Rendahnya Gaji Guru Honorer Dapat Mempertahankan Motivasi dan Kinerja?

Diperbarui: 16 Desember 2024   21:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru Honorer (Kemdikbud.com)

Rendahnya gaji guru honorer memang merupakan salah satu kendala utama yang dapat memengaruhi semangat dan kinerja mereka. Meskipun komitmen dan antusiasme untuk mengajar sering kali menjadi dasar utama, keadaan keuangan yang tidak menguntungkan bisa lama kelamaan menumpulkan semangat itu. Salah satu alasan utama adalah walaupun guru honorer sangat mencintai pekerjaan mereka, mereka juga memerlukan pengakuan yang setara dengan beban kerja dan tanggung jawab yang mereka pikul. Dengan gaji yang jauh di bawah standar, seringkali guru honorer merasa bahwa mereka hanya dihargai sebatas angka di slip gaji, yang pada akhirnya dapat mengurangi keinginan mereka untuk memberikan yang terbaik.


Namun, di sisi lain, meskipun situasi ini sulit, banyak guru honorer yang tetap menjaga kinerja dan semangat mereka. Sebagian besar dari mereka memiliki dorongan yang sangat dalam untuk mengajar. Bagi mereka, mengajar bukan sekadar sebuah pekerjaan, tetapi juga sebuah panggilan hidup yang memberikan kepuasan yang lebih dalam dibandingkan dengan imbalan finansial. Dalam kondisi ini, mereka berusaha untuk tetap memberikan yang terbaik untuk siswa-siswa mereka, meskipun gaji yang diterima tidak mencerminkan nilai sebenarnya dari pekerjaan mereka. Kinerja mereka, dalam banyak hal, tidak hanya diukur dari seberapa banyak uang yang mereka peroleh, tetapi juga dari seberapa banyak perubahan baik yang dapat mereka ciptakan dalam diri siswa-siswa mereka. Keberhasilan dalam melihat perkembangan siswa, baik dalam pengetahuan maupun karakter, menjadi dorongan utama yang membuat mereka terus bertahan.

Namun, jika kondisi gaji yang rendah ini dibiarkan tanpa adanya perhatian atau perubahan, sangat mungkin motivasi dan kinerja guru honorer akan turun signifikan. Semangat untuk terus berkontribusi dapat terkikis oleh beban finansial yang semakin berat, yang akhirnya dapat berdampak negatif pada mutu pengajaran. Tanpa dukungan yang cukup, seperti kenaikan gaji atau kejelasan mengenai status pekerjaan, banyak guru honorer yang merasa diabaikan dan tidak dihargai, yang dapat memengaruhi semangat mereka dalam melakukan tugas mereka.

Penting untuk memahami bahwa semangat dan kinerja pengajar honorer sangat dipengaruhi oleh kondisi kesejahteraan mereka. Apabila pemerintah dan masyarakat memberikan lebih banyak penghargaan kepada pengajar ini dengan menawarkan imbalan yang lebih baik, mereka tidak hanya akan merasakan penghargaan, tetapi juga akan semakin terdorong untuk memberikan yang terbaik dalam dunia pendidikan. Dengan peningkatan gaji, para guru honorer dapat merasa lebih dihargai dan lebih berfokus pada pengembangan diri serta peningkatan kualitas pengajaran mereka. Sebaliknya, tanpa adanya perbaikan, meskipun semangat mereka tinggi, ada kemungkinan sejumlah guru honorer merasa terpaksa mengurangi komitmennya dalam mengajar, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan yang diterima oleh siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline