Lihat ke Halaman Asli

Salsabila QuratulAini

Wanita kelahiran Pati 1 Desember 1999

Kenyataan Pahit di Balik Klinik Dokter Dodi Ridhwan

Diperbarui: 3 Maret 2020   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Salsabila Aini - Plang Klinik yang belum ada nomor izin, Desa Caringin, Kec. Caringin, Bogor, Jawa Barat 16730, Selasa (25/02/2020)

Salsabila Quratul Aini

Caringin, Bogor (25/02/2020) -- Caringin adalah salah satu daerah di Kabupaten Bogor dengan jumlah penduduk lebih dari seratus ribu jiwa. Jumlah penduduk yang demikian membuat banyaknya permintaan sarana umum untuk memenuhi kebutuhan Masyarakat Caringin. Kebutuhan yang paling vital adalah sarana dibidang kesehatan. Hal inilah yang di lihat oleh dokter Dodi Ridhwan sebagai suatu peluang untuk membuka klinik yang nantinya akan memfasilitasi masyarakat Caringin.

Klinik Dokter Dodi Ridhwan Berdiri pada tanggal 1 Juli 2014 yang terletak di Jalan Kolonel Bustomi 01/02 Desa Caringin, Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor.  Klinik ini didirikan oleh Dokter Dodi Ridhwan yaitu dokter praktek swasta di Desa Caringin Kecamatan Caringin dan sudah membuka praktek selama kurang lebih 6 tahun. Dokter yang melakukan Praktek di Klinik ini ada 2 Dokter yaitu Dokter Dodi  Ridhwan dan satu lagi sedang tahap pengajuan. Didampingi dengan dua orang perawat. seorang bidan dan dua asisten perawat. Klinik tersebut melayani keluhan  seperti pemeriksaan umum, khitan dengan metode smart klamp, Laboraturium, dan perawatan observasi.

Menurut Dokter Dodi Ridhwan, banyak masyarakat caringin yang mempecayai jasanya. Dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang berkunjung ke klinik ini. Rentang usia nya pun beragam dari bayi, anak-anak hingga dewasa. Satu bulan terakhir ini banyak warga yang berobat karena sakit demam disebabkan oleh musim pancaroba yang melanda Bogor. Dokter Dodi pun pernah mendapatkan pasien yang sakit akibat mengalami kecelakaan akhirnya setelah dirujuk ke rumah sakit di Ciawi korban bisa selamat.

Pada akhirnya masyarakat caringin terbantu dengan fasilitas yang disediakan oleh klinik tersebut. Banyak pasien yang memuji peralatan canggih dan metode baru yang disediakan oleh klinik ini. Keunikan dari klinik ini yaitu ada khitan dengan metode smart klamp yaitu metode yang menggunakan alat yang ringan serta kuat nantinya alat ini akan menempel di kelamin yang di khitan selama 5-7 hari. Kelebihan metode ini adalah khitan tidak terasa sakit dan  pendarahan yang keluar pun tidak sebanyak metode lainnya. 

"anak saya dulu paling susah buat sunat, pas diceritain kakaknya karena sakit kan pake metode manual sekarang kan disini ada teknik klamp yah, jadi nggak sakit" ujar Ani, orang tua yang mengantarkan anaknya untuk khitan di klinik ini. "selama 5-7 hari itu nggak berasa sakit. Darahnya juga nggak sebanyak pas kakaknya khitan dan dia juga masih bisa beraktivitas yang ringan-ringan kalo kakaknya dulu cuma bisa tiduran nunggu lukanya kering" tutur Ani.

Pembangunan klinik ini juga mendapat respon positif dari warga sekitar klinik tersebut. Karena selain bisa membantu memfasilitasi warga caringin dengan penangan medis yang layak, klinik tersebut juga memberikan akses mudah bagi warga sekitar untuk berobat.

"saya sih merasa senang dengan adanya klinik ini, karena sekarang berobat jadi deket kan, kalo puskesmas kan harus masuk lagi ke dalam, dan antre nya juga banyak. Kalo disini penanganannya cepat" ujar Yanto (43) warga yang tinggal disekitar klinik Dokter Dodi Ridhwan.

Perawat dan Apoteker pun merasa dengan adanya klinik ini mampu membuka lapangan pekerjaan yang lebih layak kepada mereka. "Awalnya dokter Dodi menawarkan kepada saya pekerjaan sebagai kepala perawat disini, karena kami kenal cukup lama akhirnya saya ikut. Beliau sangat baik dan jelas dalam memberi arahan kepada para bawahannya. Terus mengingatkan bahwa bersikap ramah kepada setiap pasien itu penting" Tutur Asep sebagai penanggungjawab para perawat di klinik Dokter Dodi Ridhwan.

Setelah 6 tahun berdiri klinik Dodi Ridhwan menyimpan fakta mengejutkan. Fakta tersebut adalah belum adanya izin dari pemerintah. Padahal menurut Dokter Dodi, pihaknya sudah mengajukan izin tersebut dari pertengahan tahuan 2014. Namun belum mendapat respon dari pemerintah. Persyaratan yang harus dipenuhi pun tidak sedikit.  Menurut Permenkes 9 Tahun 2014 DKI Jakarta, 

Persyaratan manjadi klinik pratama haruslah mampu membina 2 posyandu dan 1 UKS ditingkat SD atau MI, Mampu menyewa gedung hingga 5 Tahun kedepan, Peralatan dan obat-obatan haruslah lengkap, memiliki strujtur organisasi kepengurusan yang jelas, Surat Kerjasama pengolahan limbah medis dengan institusi yang telah mendapat izin dari Menteri Lingkungan Hidup dna masih banyak lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline