Lihat ke Halaman Asli

Salsabila A

Mahasiswi

Eksplorasi Alam yang Terlupakan: Membuka Pintu Kreativitas Melalui Ecoprint Bersama Anak-Anak

Diperbarui: 14 Agustus 2023   02:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Memanfaatkan Tumbuhan Pakis di Lingkungan Sekitar, KKN TIM II Undip Ajak Anak TPQ Berkreasi dengan Ecoprint

Pati (30/07/2023) -- Ecoprint sangat populer di Indonesia akhi-akhir ini. Hal ini dinilai ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia tetapi memanfaatkan bahan alam. Ecoprint memiliki keunikan tersendiri yaitu teknik yang mudah dan bahan yang mudah dicari di lingkungan sekitar. 

Ecoprint merupakan proses menciptakan sebuah kain bermotif tumbuhan, di mana motif tersebut berasal dari tanaman asli yang memiliki warna dan corak yang khas. Oleh karena itu, mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja multidisiplin di Desa Purwokerto, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati. Adapun tujuan dari program kerja ini yaitu meningkatkan kreatifitas anak-anak TPQ Dukuh Bendokaton melalui ecoprint.

Program tersebut berlangsung pada Minggu, 30 Juli 2023 pukul 15.00 s.d. 16.00 WIB TPQ. AL HUSNA yang diikuti oleh 25 anggota TPQ. Program pelatihan ecoprint dimulai dengan demonstrasi singkat pembuatan ecoprint pada anak-anak yang dibagi dalam 3 kelompok. Setelah dilakukan demonstrasi anak-anak TPQ mempraktikkan pembuatan totebag ecoprint yang didampingi oleh penanggung jawab kelompok.

Dokumentasi Pribadi

Teknik yang kami gunakan adalah meletakkan tumbuhan di atas kain dan dilapisi dengan plastik bening kemudian memukulnya menggunakan batu dengan permukaan rata sehingga corak dan warna tumbuhan tersebut timbul di totebag

Langkah pembuatan ecoprint dimulai dengan persiapan alat dan bahan yaitu totebag kanvas, batu dengan permukaan rata, plastik bening, daun/tumbuhan, air, tawas, dan ember. Kemudian totebag diletakkan di lantai, selanjutnya susun daun/tumbuhan sesuai motif yang diinginkan. Lalu daun/tumbuhan dipukul-pukul menggunakan batu dengan permukaan yang rata hingga motif tercetak jelas pada totebag. Setelah itu, totebag ecoprint direndam dalam larutan tawas selama semalam agar warna tidak luntur dan tahan lama. Selanjutnya totebag diangin-anginkan sampai kering, dan siap digunakan.

Penulis: Tim II KKN Universitas Diponegoro

DPL: Heri Sugito, S.Si., M.Si., F.med.

Lokasi: Desa Purwokerto, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline