Alun-alun merupakan salah satu tempat yang penting bagi suatu kota. Tidak hanya sebagai tempat berkumpulnya masyarakat, namun alun-alun juga dapat menjadi pusat kegiatan budaya dan pariwisata. Alun-alun adalah sebuah tempat yang biasanya dijadikan pusat kegiatan di sebuah kota. Tempat ini juga sering dijadikan landmark atau ikon yang merepresentasikan suatu kota. Salah satu kota yang memiliki alun-alun yang terkenal adalah Kota Malang. Kota Malang ini memiliki alun-alun yang yang biasa disebut sebagai Alun-alun Kota Malang. Alun-alun Kota Malang terletak di tengah kota dan dijadikan sebagai tempat berkumpul semua kalangan termasuk tempat berkumpulnya remaja, tempat bermain anak-anak, hingga tempat berkumpulnya pedagang..
Alun-alun Kota Malang ini memiliki tata ruang yang cukup rapi dan teratur. Area parkir yang luas dan tempat duduk yang disediakan cukup memadai untuk masyarakat yang ingin bersantai. Selain itu, adanya kolam air mancur serta burung dara yang berjumlah banyak disana juga menambah keindahan dan memberikan suasana yang sejuk. Namun, ada satu hal yang cukup mengganggu di Alun-alun Kota Malang yaitu pedagang kaki lima yang banyak berjualan di sekitar alun-alun. Selain mengganggu keindahan tata ruang, keberadaan pedagang kaki lima juga dapat mengganggu ketertiban dan keamanan. Perlu ada penataan yang lebih baik terhadap pedagang kaki lima agar tidak mengganggu keindahan dan ketertiban alun-alun.
Alun-alun Kota Malang juga memiliki tempat untuk para remaja bermain skateboard yang seringkali menjadi penyebab Alun-alun Kota Malang ini menjadi ramai. Tak sedikit juga beberapa fotografer memilih Alun-alun Kota Malang sebagai tempat untuk memotret model mereka. Tak hanya itu saja, Alun-alun Kota Malang juga memiliki wahana kendaraan yang mampu menampung beberapa orang dan dihias menarik serta kendaraan yang dibandrol tiket murah ini memberi fasilitas untuk mengajak pengunjung berkeliling untuk menikmati keindahan disekitar Alun-alun malang dengan alunan musik yang terdengar setiap saat di kendaraan tersebut. Kendaraan ini biasa disebut sebagai odong-odong. Namun, ini bukanlah odong-odong biasa. Odong-odong ini memperbolehkan semua kalangan dapat menaiki kendaraan ini.
Selanjutnya, Alun-alun Kota Malang juga memiliki sejarah yang cukup panjang. Menurut sejarah, Alun-alun Kota Malang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Hal ini tentu membuat alun-alun memiliki nilai sejarah yang tinggi dan perlu dilestarikan. Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir, Alun-alun Kota Malang kurang terawat dengan baik. Beberapa fasilitas seperti bangku dan lampu-lampu taman tidak berfungsi dengan baik. Selain itu, banyak sampah yang berserakan di sekitar alun-alun. Pemerintah perlu lebih aktif dalam menjaga dan merawat alun-alun agar tetap terlihat indah dan bersih.
Namun, tidak hanya sebagai tempat berkumpul dan pariwisata, Alun-alun Kota Malang juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan sosial. Beberapa kegiatan sosial seperti bakti sosial dan donor darah seringkali diadakan di alun-alun. Hal ini tentu dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.
Selain itu, Alun-alun Kota Malang juga merupakan tempat yang cukup ramai pada malam hari. Banyak masyarakat yang datang untuk berkumpul dan berbincang-bincang bersama teman dan keluarga. Namun, sayangnya keamanan di sekitar alun-alun tidak terjamin dengan baik. Perlu ada peningkatan keamanan di sekitar alun-alun agar masyarakat dapat merasa lebih aman.
Alun-alun Kota Malang juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata kuliner. Banyak warung dan restoran yang berjualan di sekitar alun-alun. Hal ini tentu dapat menarik wisatawan untuk mencicipi kuliner khas Kota Malang. Namun, sayangnya pengunjung yang datang ke alun-alun juga seringkali membuang sampah sembarangan. Perlu ada sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Dan dalam beberapa tahun terakhir, alun-alun Kota Malang mengalami banyak perubahan dan kontroversi.
Salah satu perubahan terbesar yang terjadi di alun-alun Kota Malang adalah pembangunan tugu Kota Malang yang baru. Tugu ini dibangun pada tahun 2019 untuk menggantikan tugu lama yang telah ada sejak tahun 1962. Banyak warga Malang yang merasa senang dengan pembangunan tugu baru ini, karena dianggap sebagai simbol kemajuan Kota Malang. Namun, ada juga yang menyayangkan pembangunan tugu baru ini, karena merusak keindahan alun-alun Kota Malang yang telah ada sejak lama.
Tidak hanya itu, alun-alun Kota Malang juga menjadi tempat kontroversi terkait penggunaan ruang publik. Beberapa waktu yang lalu, alun-alun Kota Malang digunakan untuk kegiatan pacaran. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dari beberapa warga dan pihak keamanan, karena dianggap merusak moral dan citra kota. Seiring berjalannya waktu, kegiatan tersebut mulai berkurang dan dianggap sebagai sejarah yang hilang dari alun-alun Kota Malang.