Di tengah era digitalisasi saat ini, kemajuan teknologi yang pesat mengubah cara kita melakukan berbagai aktivitas, termasuk dalam hal transaksi keuangan. Salah satu inovasi terbaru yang mulai merambah ke kehidupan sehari-hari adalah penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai alat pembayaran non-tunai. Seperti namanya, QRIS merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode Kode QR yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia untuk memudahkan proses transaksi agar lebih praktis dan efisien. QRIS memungkinkan pembeli untuk membayar transaksi melalui dompet digital, mobile banking, maupun metode pembayaran digital lainnya seperti OVO, Dana, GoPay, ShopeePay, LinkAja, Jenius, Livin' by Mandiri, BCA Mobile, BRImo, dll.
Dalam lingkungan kampus, pembayaran menggunakan QRIS menjadi hal yang lumrah. Mahasiswa dapat dengan mudah membayar tagihan kuliah, membeli makanan di kantin, atau melakukan transaksi di berbagai tempat di sekitar kampus hanya dengan menggunakan handphone mereka. Tidak perlu membawa uang tunai maupun kartu debit, cukup mengarahkan kamera handphone pada Kode QR yang telah disediakan dan transaksi pun selesai. Selain mempermudah dalam hal pembayaran, penggunaan QRIS dirasa cukup aman karena mahasiswa tidak perlu khawatir dengan uang mereka yang rentan hilang atau dicuri. Dengan QRIS mahasiswa mampu mengatur keuangan mereka dengan baik karena terdapat riwayat transaksi yang memudahkan mahasiswa mengontrol pengeluaran secara real time.
Meskipun begitu, masih ada beberapa mahasiswa yang belum sepenuhnya menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran menggantikan uang tunai. Mereka mungkin belum terlalu paham cara menggunakan QRIS dan merasa kurang percaya terhadap keamanan digital. Padahal QRIS sendiri menggunakan standar keamanan yang tinggi sehingga keamanan data para penggunanya terjamin, risiko penipuan maupun kebocoran data pun hanya sekian persen. Oleh karena itu, perlu adanya sosialisasi mengenai manfaat dan keamanaan penggunaan QRIS di kalangan mahasiswa. Sosialiasi dapat dilakukan melalui media sosial, seminar, maupun pelatihan yang diadakan di lingkungan kampus.
Dengan demikian, penggunaan QRIS di kalangan mahasiswa memiliki potensi untuk membawa perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari mereka. Manfaat QRIS dalam meningkatkan efisiensi, kenyamanan, dan keamanan dalam bertransaksi di lingkungan kampus sangatlah besar. Bukan hanya sekedar inovasi dalam transaksi keuangan, tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di era digitalisasi dan merupakan langkah menuju masa depan yang lebih modern. Dengan terus mengedukasi dan mendorong penggunaannya, QRIS dapat menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan mahasiswa saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H