Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Nurfatah

Mahasiswa Pendidikan Agama Islam

Komplikasi Pada Masa Kehamilan Bisa Menjadi Masalah Kesehatan yang Dapat Melibatkan Kesehatan Ibu,Kesehatan Bayi,Ataupun Keduanya

Diperbarui: 12 Agustus 2024   20:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tingkat kecemasan yang tinggi seperti takut dan cemas menghadapi persalinan merupakan hal yang sering terjadi pada ibu hamil. Hal ini disebut fear-tension-pain concept, dimana rasa takut menimbulkan ketegangan atau kepanikan yang menyebabkan otot menjadi kaku dan akhirnya menyebabkan rasa sakit pada umumnya terutama dimasa trimester 2 dan 3 , Dampak kecemasan dapat memicu respon tubuh baik fisik maupun psikologis ibu hamil. Yang mengakibatkan keguguran dan tekanan darah yang meningkat sehingga dapat menjadi salah satu faktor pencetus keracunan dan meningkatnya kejadian preeclampsia (komplikasi pada kehamilan berupa tekanan darah tinggi yang terjadi di dalam kehamilan akhir atau pada proses persalinan).

Gangguan hipotensi telentang adalah penurunan tekanan darah sistolik sebesar 30% (sekitar 15-30 mmHG) posisi ibu hamil  terlentang. Angka atas tekanan darah menunjukan Tingkat tekanan jantung sedang memompa darah untuk dialirkan ke seluruh bagian tubuh proses ini pada dasarnya perut ibu hamil semakin membengkak. Membengkaknya Rahim menekan vena tersebar dari batang tubuh (vena kava) dan aorta bawah saat telentang, Akibatnya penurunan aliran balik vena dan menimbulkan Gejala tekanan darah rendah cukup berat, kondisi  ini akan mengakibatkan ibu kehilangan kesadaran…?

Gangguan Pola Tidur pada Wanita hamil dapat menyebabkan perubahan fisik dan emosi selama kehamilan rasa cemas adalah contoh perubahan emosi yang biasa terjadi pada ibu hamil, maka akan menimbulkan dampak pada kondisi fisik ibu dan perkembangan janin. Perubahan fisik yang terjadi seperti rasa mual dan muntah dipagi hari, meningkatnya frekuensi buang air kecil, pembesaran uterus, nyeri punggung dan pergerakan janin. Sedangkan perubahan emosi meliputi kecemasan, rasa takut dan depresi.

Usaha untuk menangani masalah tersebut.

  • Melakukan Senam Hamil Merupakan materi prenatal yang bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih kelenturan otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul sehingga normal dalam persalinan. Senam hamil memiliki efek relaksasi fisik dan mental. Senam hamil dimulai saat kehamilan memasuki.trimester 3 sekitar 28-30 minggu kehamilan, Adapun dampak apabila ibu tidak melakukan senam hamil akan mengalami pegal-pegal dan cepat lelah selama kehamilan, menyebabkan persalinannya tidak lancer.
  • Menghindari posisi terlantang, Untuk mencegah terjadinya supine hypotension pada ibu hamil, posisi yang dianjurkan untuk ibu hamil trimester III yaitu posisi tidur miring kiri, miring kanan, dan menggunakan bantal penyangga bantal di bawah pinggang yang dapat memberikan rasa nyaman pada ibu, dan memberikan manfaat yang optimal pada bayi yang memperoleh aliran darah dan nutrisi yang maksimal ke plasenta.
  • Menerapkan Pola Hidup Sehat sangat berdampak baik bagi kehidupan kita sendiri, karena dapat menjaga kesehatan tubuh dan dapat juga memberikan kehidupan yang lebih baik lagi. Baik menjaga pola makannya, lingkungan sekitarnya, olahraga dan lain sebagainya ini semua harus dilakukan demi menjaga calon bayi supaya bayi yang dilahirkan sehat dan kuat.
  • Megkonsumsi Makanan Bergizi , Ada beberapa makanan tertentu yang harus dihindari oleh ibu hamil, seperti daging mentah, hati mentah, sushi, telur mentah, mayoneis, keju lunak (feta,brie), dan susu yang tidak dipasteurisasi.
  • Kualitas Pola Tidur yang cukup, ibu hamil begadang yang kurang tidur dimalam hari 4,5 kali lebih berisiko melalui proses persalinan yang panjang dibndingkan dengan ibu yang cukup beristirahat.
  • Memeriksakan Kandungan, Upaya meningkatkan pemeriksaan kandungan pada saat kehamilan trisemerter pertama merupakan prioritas yang utama, karena apabila diketahui lebih awal ada kelainan kehamilan dan resiko kehamilan, maka akan memudah penanganan saat melahirkan. Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal sebanyak 4 kali selama hamil. Pada trisemester I ibu hamil melakukan pemeriksaan minimal 2 kali, trisemester II minimal 1 kali, dan trisemester III minimal 1 kali.
  • Pemberian Dukungan dari Suami, peran penting suami dapat mengambil Keputusan memilih tempat persalinan yang tepat, aman, dan sehat dan dapat ditangani secara langsung oleh tenaga medis bukan dengan dukun bayi atau bukan pada ahlinya, suami mengerti asupan gizi yang diperlukan oleh ibu hamil contoh pemberian vitamin, zat besi, dan asam folat yang memberikan asupan gizi tambahan bagi ibu dan janin dan makan makanan gizi seimbang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline