Tembalang, Semarang (17/01). Mahasiswa pelaksana Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 Universitas Diponegoro (Undip) melakukan sosialisasi pengelolaan keuangan dan tabungan mandiri sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya literasi keuangan dan memiliki kebiasaan menabung.
Literasi keuangan berperan penting bagi masyarakat terutama dalam hal pengelolaan keuangan. Penghasilan yang tinggi tidak dapat menjamin kesehatan finansial dalam sebuah keluarga. Cukup banyak kasus penghasilan tinggi yang harus mengalami kebangkrutan akibat pengelolaan keuangan yang buruk.
Penghasilan yang cukup namun dengan pengelolaan keuangan yang baik justeru memiliki tarap kesejahteraan yang lebih baik. Semakin baik pengelolaan keuangan, maka kualitas hidup keluarga akan semakin baik. Selain literasi keuangan, masyarakat juga harus memiliki kebiasaan menabung yang dapat melatih kedisiplinan finansial.
Sering ditemukan permasalahan ketika pengeluaran lebih besar dibandingkan pemasukan sehingga individu sulit mengelola kebutuhan sehari-hari. Perilaku konsumtif di masyarakat dianggap sebagai penyebab utama. Literasi keuangan yang buruk dan tidak adanya kebiasaan menabung dapat memperkeruh kondisi finasial.
Kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Keuangan dan Tabungan Mandiri dilaksanakan oleh mahasiswa di wilayah RT 03 RW 07 Kelurahan Rowosari dengan sasaran ibu rumah tangga yang diasumsikan sebagai pengelola keuangan keluarga. Dengan diberlakukannya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Jawa Bali, metode door-to-door dipilih oleh mahasiswa sebagai metode yang tepat dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa memberikan penjelasan mengenai pengelolaan keuangan yang baik. Mulai dari prinsip yang harus ditanamkan, sistem pengelolaan keuangan yang mudah diterapkan dan kiat-kiat dalam mengelola keuangan. Selain itu, mahasiswa juga mengajak masyarakat untuk memiliki kebiasan menabung.
Untuk membantu masyarakat menabung, mahasiswa memberikan media tabung dengan sistem menabung setiap hari untuk mencapai suatu target. Dengan sistem tersebut, masyarakat akan menabung setiap harinya sesuai dengan pecahan uang yang telah ditetapkan. Agar masyarakat tidak merasa terbebani, mahasiswa memilih pecahan uang 10.000, 20.000, dan 50.000 rupiah.
Melalui kegiatan sosialisasi pengelolaan keuangan ini, diharapkan masyarakat dapat mengerti pentingnya literasi keuangan bagi finansial keluarga dan dapat meningkatkan kesejateraan finansialnya. Sistem menabung yang diperkenalkan juga diharapkan dapat memicu masyarakat untuk memiliki kebiasan menabung.
Penulis : Salsabila Octaviani
Editor : Abdi Sukmono S.T., M.T.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H