Pendahuluan
Filsafat merupakan induk dari ilmu pengetahuan. Saat ini ilmu pengetahuan terus berkembang, namun karena banyaknya permasalahan dalam kehidupan yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan lain, maka filsafat menjadi rujukan untuk menjawab permasalahan tersebut. Melalui ilmu filsafat, filsafat menawarkan penjelasan atau tanggapan yang suubstansif dan radikal terhadap permasalahn tersebut. Terdapat dua unsur atau peran penting dalam membentuk nilai-nilai manusia selama peradaban manusia, yaitu ilmu pengetahuan dan agama. Banyak orang menggap bahwa dua unsur ini berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan, akan tetapi pada hakekatnya kedua unsur ini saling berkaitan.
Pembahasan
Filsafat merupakan ilmu umum yang sering disebut dengan mother of sciences (induk dari ilmu pengetahuan). Ilmu pengetahuan merupakan ilmu khusus yang lama kelamaan akan berkembang dan semakin beragam. Setiap ilmu pasti mempunyai filosofi atau filsafat yang akan memberikan arah dan makna tersendiri. Inti dari filsafat atau pun ilmu pengetahuan ialah sama-sama berpikir. Perbedaan berpikir dari keduanya adalah, jika filsafat memikirkan sesuatu secara menyeluruh akan tetapi ilmu memikirkannya pada bagian-bagian tertentu.
Dalam filsafat dalam memikirkan sesuatu dilakukan secara spekulatif dengan menggunakan metode berpikir deduktif. Sedangkan ilmu memikirkan sesuatu menggunakan pendekatan empiris atau ilmiah dengan menggunakan metode berpikir induktif. (Randi Eka P., 2022) Dikarenakan filsafat ini merupakan ilmu umum, maka filsafat mempersoalkan segala sesuatu yang ada, seperti persoalan alam, manusia, dan Tuhan. Pada umumnya ilmu pengetahuan bisa membantu manusia untuk mengorientasikan diri dalam dunia, mengsistemasikan apa yang diketahui oleh manusia, dan mengorganisasikan proses pencahariannya.
Agama adalah suatu hal yang harus ditaati dan menjadi pedoman perilaku oleh umat pengikutnya. Di dalam agama mengatur bagaimana kita berperilaku, baik terhadap diri sendiri, sesama manusia, alam, dan Tuhan. (Cuk Ananta, 2006) Menurut Musa Asy'ari, hakekat agama adalah memberikan kebebasan kepada manusia untuk menganutnya. Meskipun agama terdapat beberapa macam dan pastinya berbeda-beda akan tetapi ada suatu hal yang sifatnya universal atau mirip dalam setiap agama, seperti adanya peribadatan, ajakan untuk berbuat kebaikan, dan eskatologi (percaya pada hari setelahnya). Dengan adanya agama seseorang dapat saling mencintai meskipun mereka berbeda keyakinan dalam beragama. Dalam hal ini menunjukkan bahwa agama tidak hanya terkait interaksi manusia dengan Tuhannya akan tetapi juga membutuhkan cinta dan kasih sayang serta toleransi antar umat beragama. (Ahmadi, 2021)
DAFTAR PUSTAKA
Randi Eka P., Winda Trisnawati, Peranan Filsafat Ilmu untuk Kemajuan Perkembangan Ilmu Pengetahuan di Era Revolusi Industri 5.0, Jurnal Tunas Pendidikan, 2022, Vol. 5, No. 1
Cuk Ananta W., Ilmu dan Agama dalam Perspektif Filsafa Ilmu, Jurnal Filsafat, 2006, Vol. 40, No. 2
Ahmadi, dkk, Ilmu dan Agama dalam Perspektif Filsafat Ilmu, Jurnal Pendidikan Islam, 2021, Vol. 7, No. 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H