Lihat ke Halaman Asli

Salsa Amalia

Mahasiswa

Menyambut Malam Lailatul Qadar: Amalan Apa yang Harus Dilakukan?

Diperbarui: 10 April 2023   12:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Detikcom

Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa bagi seluruh umat islam yang ada di seluruh dunia. Salah satu keistimewaan dari Bulan Ramadhan ini ialah dengan adanya keberadaan malam lailatul qadar. 

Apa itu malam lailatul qadar?

Bagi anda yang belum mengetahuinya, malam lailatul qadar adalah salah satu malam yang terletak pada malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir di Bulan Ramadhan. Malam ini juga biasa disebut dengan malam seribu bulan. Dimana malam 1000 bulan ini sama dengan 30.000 malam yang setara dengan 83,4 tahun. 

Pada malam ini, Allah SWT secara penuh melimpahkan karunia-Nya dan melipatgandakan amal ibadah yang kita lakukan. Tak ada seorang pun yang mengetahui kapan terjadinya malam lailatul qadar, jatuhnya malam lailatul qadar disembuyikan oleh Allah SWT agar kita berusaha semaksimal mungkin untuk menggapai keutamaan dan keberkahan yang terkandung di dalamnya. Karenanya malam lailatul qadar ini menjadi malam yang sangat dimuliakan di antara malam-malam yang lain. 

Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar

Datangnya malam lailatul qadar ditandai dengan beberapa pertanda yang dapat kita ketahui dan amati seperti:

1. Terjadi pada malam ganjil. 

Malam lailatul qadar jatuh pada malam-malam ganjil.  Rasulullah bersabda : "Carilah malam Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di Bulan Ramadhan" (HR. Bukhari)

2. Langit nampak bersih dan tidak hujan.

Ciri-ciri selanjutnya yaitu pada malam terjadinya lailatul qadar langitnya bersih dan tidak hujan. 

"Malam Lailatul Qadar itu langit bersih, udara tidak dingin atau panas, langit tidak berawan, tidak ada hujan, bintang tidak nampak, dan pada siang harinya matahari bersinar tidak begitu panas." (HR. Ahmad)

3. Matahari pada siang hari tidak menyengat.

Seperti yang dikatakan oleh Rasulullah yaitu matahari yang terbit pada keesokan harinya berwarna putih cerah namun tidak terasa panas. Tanda tersebut menunjukkan bahwa pada malam sebelumnya telah terjadi malam lailatul qadar. 

"Dari Ubaiy bin Ka'ab, Rasulullah bersabda: Pagi hari dari malam Lailatul Qadar terbit matahari tidak menyengat bagaikan bejana sampai meninggi." (HR. Muslim, Ahmad, Tirmidzi dan Abu Daud)

4. Suhu yang sedang di Malam hari (tidak panas dan tidak dingin).

Pada malam itu suasananya terasa tenang penuh keadamaian seakan-akan semua yang ada di bumi ini khusyuk menyimak wahyu pertama yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline