Lihat ke Halaman Asli

Salsa BilaIqlimabelle

Seorang mahasiswa yang sedang belajar terutama dalam bidang kepenulisan. Mohon bimbingannya dan mohon maaf apabila masih terdapat salah kata.

Tari Remo

Diperbarui: 11 Januari 2021   14:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jombang, Kompasiana - Penari Remo asal Kabuh Jombang bernama Daniella telah menjelaskan begitu banyak mengenai hobinya dalam menarikan Remo khusunya Remo Boletan.

 

Pada awalnya Tari Remo hanyalah tarian pertunjukkan biasa yang diperagakan oleh laki-laki di jalanan untuk mengamen. Namun seiring berjalannya waktu, Tari Remo akhirnya diakui sebagai ikon khas Jawa Timur. Sehingga dalam setiap acara penyambutan di Jawa Timur selalu ada Tari Remo yang mengiringinya.

Karena Tari Remo merupakan ikon khas Jawa Timur, tentu saja seluruh daerah di Jawa Timur mengenal dan memilikinya. Untuk dapat membedakan asal daerahnya, biasanya dapat dilihat melalui warna ikat kepala atau udeng. Misalnya, Tari Remo Boletan (Jombangan) yang memiliki udeng dengan unsur Madura.

Tari Remo pada setiap daerah pasti memiliki perbedaan satu sama lain. Misalnya saja Tari Remo Boletan (Jombangan) yang memiliki unsur gerakan silat sebagai pembeda yang paling menonjol di antara Tari Remo lainnya. Pada umumnya gerakan pada Tari Remo merupakan patokan, akan tetapi patokan gerakan tersebut masih diperbolehkan untuk dikembangkan. Pengembangan tersebut tergantung pada hasil kreasi dari masing-masing seniman Remo.

Apabila dilihat dari segi sejarah, maka gerakan Remo ditarikan dengan cepat dan sigap sebab pencetus pertamanya adalah laki-laki. Oleh karena itu, pengembangan yang dilakukan para seniman bertujuan untuk menemukan gerakan Remo Putri. Alasannya karena Tari Remo bukanlah tarian yang memandang laki-laki atau pun perempuan.

Selain itu, Tari Remo juga bukanlah tarian yang meninggalkan asal sejarahnya. Maka dari itu, apapun konsep make up si penari, make up tersebut masih mempertahankan kesan laki-laki atau ksatria yang tegas dan berani. Dimana make up tersebut cenderung mencolok.

Selain itu, warna dasar kostum Tari Remo adalah hitam. Dimana warna hitam tersebut melambangkan ketegasan, sigrak, lugas, dan gagah berani. Akan tetapi, warna kostum tersebut dapat diubah sesuai dengan kreativitas penari itu sendiri. Karena apapun warna kostum yang dipilih oleh penggagas Tari Remo pasti memiliki makna.

Pada dasarnya, gerakan Remo itu sigrak, menghentak, dan lincah baik pada putra maupun putri. Hanya saja, perbedaannya terletak pada aura yang dibawanya. Meskipun Tari Remo terdiri atas Tari Remo Putra dan Putri yang digerakkan secara terpisah. Hal itu tidak menutup kemungkinan untuk melakukan tarian ganda campuran. Dalam setiap gerakan Tari Remo terkandung berbagai macam filosofi. Misalnya dalam gerakan gedrug, nglandak, dan ceklekan atau patahan.

Dalam gerakan gedrug, tumit kaki yang digunakan adalah tumit kaki bagian kanan. Hal itu menyimbolkan tentang kesadaran manusia bahwa kehidupan manusia berjalan di atas bumi. Dimana gerakannya ditandai dengan suara gelang kaki atau gongseng. Sedangkan, nglandak adalah gerakan lincah seperti hewan yang menggambarkan ksatria yang lincah dalam setiap gerakan. Dan ceklekan atau patahan adalah gerakan yang dilakukan oleh tangan siku yang digerakan seperti patahan. Hal tersebut menyimbolkan patahan pada ranting pepohonan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline