DARI ROTE KE HOLLYWOOD: PERJALANAN INSPIRATIF FILM "WOMEN FROM ROTE ISLAND" MENUJU NOMINASI OSCAR 2025
*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao
Tentang Film "Women from Rote Island"
Film "Women from Rote Island" bukan sekadar sebuah karya sinema, tapi telah membuka dunia pada keindahan budaya dan ketangguhan perempuan Indonesia. Berangkat dari sebuah pulau kecil di beranda Selatan Nusantara, tepatnya di wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur.
Keberhasilan Film "Women from Rote Island" ini menjadi tonggak penting bagi perfilman Indonesia, yang kerap menghadapi tantangan besar untuk bersaing di panggung global. Dengan cerita yang kuat, visual yang memukau, dan pesan yang relevan secara universal, film ini membawa kisah perjuangan perempuan lokal ke hati audiens. Ini bukan hanya tentang pengakuan terhadap film tersebut, tetapi juga tentang pengakuan terhadap budaya dan nilai-nilai yang selama ini mungkin terabaikan oleh dunia dalam kehidupan.
Film yang tayang serentak di bioskop Indonesia pada Februari lalu ini ternyata sudah mendapatkan sejumlah penghargaan di berbagai festival film. Film karya garapan sutradara Jeremias Nyangoen ini disebut memiliki kualitas yang disebut layak masuk nominasi Oscar. Film ini berhasil masuk ke 14 kategori dan membawa pulang empat piala paling bergengsi. "Women from Rote Island" berhasil memenangkan sejumlah nominasi akbar, seperti Sutradara Terbaik, Skenario Asli Terbaik, Pengarah Sinematografi Terbaik, dan Film Cerita Panjang Terbaik.
Dalam pencapaiannya, film ini membuktikan bahwa karya yang lahir dari akar budaya yang dalam dan otentik mampu bersaing di arena perfilman global, membawa nama Indonesia melambung tinggi sekaligus menginspirasi sineas tanah air untuk terus berkarya dengan semangat yang sama. Perjalanan dari Rote menuju Hollywood ini adalah bukti bahwa mimpi besar bisa lahir dari tempat yang sederhana, mengingatkan kita bahwa dengan dedikasi, kreativitas, dan keberanian, segala sesuatu menjadi mungkin.
Sinopsis dan Latar Cerita Film
"Women from Rote Island" mengisahkan kehidupan seorang perempuan muda, yang tumbuh di tengah tradisi dan adat istiadat Pulau Rote yang kaya akan kearifan lokal. Menggambarkan simbol ketangguhan perempuan yang harus menghadapi tekanan sosial, tradisi patriarkal, dan tantangan ekonomi untuk mengejar impian dan mempertahankan kehormatan keluarganya. Cerita bermula dari perjuangan seorang perempuan muda untuk melestarikan tenun ikat khas Rote, sebuah warisan budaya yang terancam punah akibat modernisasi. Ketika ia menghadapi penolakan dari masyarakat setempat yang menganggap perjuangannya tidak relevan dengan perkembangan zaman, justru semakin teguh memperjuangkan apa yang ia yakini sebagai jati diri budayanya.
Dalam perjalanan hidupnya, sosok perempuan muda tersebut dihadapkan pada dilema besar: apakah ia harus menyerah pada pernikahan yang diatur oleh keluarganya demi tradisi, ataukah ia mengejar mimpi untuk memperkenalkan tenun Rote ke panggung internasional? Konflik ini tidak hanya menggambarkan benturan antara tradisi dan modernitas, tetapi juga perjuangan universal perempuan dalam menghadapi tekanan dan ekspektasi.
Melalui latar belakang yang memukau, film ini menghadirkan keindahan alam Rote dengan pantainya yang permai, pohon lontar yang menjulang, serta kehidupan masyarakat yang masih erat dengan tradisi. Pesan moral yang disampaikan dalam film ini sangat mendalam, menyentuh isu pemberdayaan perempuan, pelestarian budaya, dan pentingnya keberanian untuk menghadapi perubahan. Dengan narasi yang emosional dan visual yang menawan, Women from Rote Island bukan hanya menjadi karya seni yang estetis, tetapi juga cermin dari pergulatan perempuan-perempuan di berbagai belahan dunia dalam menemukan dan memperjuangkan suara mereka.