Lihat ke Halaman Asli

Salma

Airlangga University

Ini yang Terjadi dalam Tubuh saat Kita Berpuasa

Diperbarui: 18 Maret 2023   20:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Thirdman: https://www.pexels.com/

Memasuki bulan puasa, perubahan gaya hidup, baik pola makan, tidur, dan aktivitas sehari-hari akan mempengaruhi perubahan pada tubuh. Dampak perubahan yang terjadi pada tubuh memang normal terjadi, seperti kurangnya cairan tubuh, sedikitnya energi dalam tubuh yang menyebabkan tubuh terasa lemas, dan lain-lain. Namun, pada faktanya puasa memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh. Lalu bagaimana hal itu bisa terjadi?

Kali ini kita akan belajar tentang metabolisme tubuh. Metabolisme merupakan keadaan tubuh dalam memproses makanan dan minuman yang kita konsumsi untuk diubah menjadi energi, sehingga manusia dapat bertahan hidup. Metabolisme tubuh dalam kondisi normal dan puasa akan berbeda. Pada kondisi normal, tubuh bergantung pada asupan utama yaitu karbohidrat dalam menjalakan proses metabolisme. Dalam keadaan ini, terjadi rangkaian proses metabolisme karbohidrat dalam tubuh. Asupan karbohidrat yang berlebihan akan disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan otot.

Keadaan puasa yang dialami tubuh kita akan terjadi dalam 8 jam setelah makan terakhir. Sehingga, jika kita melakukan sahur sekitar pukul 4 subuh, maka sekitar pukul 12 siang kita baru dapat dikatakan dalam keadaan puasa. Artinya, tubuh tidak mendapatkan sumber energi lagi dari asupan yang terakhir. Pada saat itu, metabolisme yang terjadi di dalam tubuh kita akan berbeda daripada saat kita dalam kondisi normal atau tidak berpuasa. Kondisi metabolisme ini disebut dengan metabolisme glukoneogenesis. 

Pada proses metabolisme ini, tubuh akan menggunakan cadangan energi glikogen telah disimpan dalam hati dan otot untuk menghasilkan energi. Sedangkan jika cadangan glikogen telah habis, maka tubuh akan mengambil cadangan lemak yang disimpan dalam tubuh untuk menghasilkan energi selanjutnya. Tubuh kita yang tadinya membakar glukosa berupa cadangan glikogen, akan beralih untuk membakar cadangan lemak tubuh.

Pada dasarnya, tubuh kita telah memiliki proses homeostasis untuk tetap berada dalam kondisi normal atau seimbang. Maka dari itu, berpuasa merupakan salah satu cara tubuh kita untuk membakar lemak yang tertimbun dalam tubuh sehingga mengurangi terjadinya risiko obesitas maupun penyakit degeneratif lainnya. Berpuasa merupakan salah satu metode diet yang cukup efektif dilakukan. Di dalam kesehatan, ahli gizi dapat menyarakan pasien atau klien untuk melakukan puasa atau intermittent fasting dengan aturan-aturan tertentu hingga tercapai berat badan yang diinginkan.

Bagaimana? Ternyata tidak hanya baik secara agama, tetapi juga sangat baik bagi kesehatan tubuh kita. Manfaat yang maksimal akan kita dapatkan jika melakukan puasa diimbangi dengan mengkonsumsi makanan yang tepat dan seimbang maupun olahraga secara teratur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline