Malang. Digitasi merupakan sebuah proses konversi data analog ke dalam format digital dengan cara memberikan koordinat masing masing hingga membentuk suatu area, garis atau titik pada sebuah sistem informasi geografi. Objek yang di digitasi biasanya berupa jalan, rumah, sungai, sawah dan lainnya. Digitas ini diperlukan untuk mengakses sebuah peta wilayah secara online pada sebuah sistem informasi.
BUMDes Talok telah mengembangkan sebuah web atau sistem informasi yang dapat mengakses peta wilayah desa, tingkat kepadatan penduduk, hingga laporan keuangan desa yang bernama Sistem Informasi Desa Talok. Web ini dapat diakses oleh seluruh warga desa maupun luar desa yang ingin mendapatkan informasi mengenai desa Talok. Tetapi, web ini masih dalam pengembangan dan diperlukan input data lebih lanjut.
KKN UM pada hari jum'at (2/07) melakukan penelusuran terkait batas desa yang masih rancu dan diperlukan plot kembali. Penelusuran batas desa ini dilakukan dengan cara melakukan plotting area berdasarkan koordinat letak yang telah disepakati sehingga tercipta sebuah batas yang telah disepakati oleh desa Talok dan Kecamatan Turen di daerah Gunung Petung. Plotting area dilakukan pada aplikasi avenza map pada sebuah citra desa Talok berdasarkan letak koordinat realtime pada gps saat itu.
Pada daerah gunung Petung, terdapat beberapa batas desa yang masih rancu, yaitu area pohon Talok yang akan di konservasi oleh pemerintah desa. Pohon Talok yang nantinya akan dikonservasi ini merupakan simbol dan asal usul nama desa sehingga kelestariannya sangat penting dilakukan. Kepala Desa Talok, Agus Hariyanto mengucapkan terimakasih atas partisipasi dari mahasiswa KKN UM atas bantuan dalam memplotting area perbatasan di daerah Gunung Petung.
Saat ini telah tercipta sebuah batas baru yang akan diinput kembali ke dalam web desa yang masih dikembangkan. Kedepannya, KKN UM juga akan membantu proses dalam mendigitasi area wilayah perdukuhan Madyorenggo dan Jatirenggo, digitasi jalan baik jalan raya maupun jalan desa, serta gedung layanan pemerintah sehingga masyarakat dapat lebih mudah dalam mengakses informasi desa melalui web tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H