Dosen Pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak
NIM: 43221010149
Nama: Salma Salsabila
Kampus: Universitas Mercu Buana
Sistem informasi akuntansi merupakan integrasi dari sistem atau siklus pengolahan transaksi dan sistem pengolahan transaksi memiliki komponen hardware, software, brainware, prosedur, database serta teknologi jaringan komunikasi, atau dengan kata lain sistem informasi akuntansi merupakan integrasi dari beberapa komponen yang membentuk suatu sistem atau siklus pengolahan transaksi. Sistem informasi akuntansi yang digunakan oleh perushaan harus dapat memenuhi kebutuhan akan pengolahan aktivitas sehari-hari yang terkait dengan transaksi keuangan.
Sistem informasi akuntansi tidak hanya melakukan aktivitas pengumpulan data, pengolahan, dan penyimpanan sampai dengan pelaporan saja namun juga memiliki fungsi yang lebih penting lagi yaitu sebagai sistem pengendalian, pengawasan dan pengamanan dari seluruh aktivitas transaksi perusahaan yang terkait dengan keuangan.
Berikut merupakan perhitungan analisis output leontief
Dalam situasi ini, matriks input teknologi terdiri dari elemen numerik yang merefleksikan tingkat penggunaan sumber daya khusus dalam proses akuntansi. Setiap elemen dalam matriks melambangkan tingkat penggunaan sumber daya khusus dalam bentuk persentase. Dalam mengalikan matriks input dengan vektor output, kita diperoleh nilai output Leontief untuk setiap komponen. Output Leontief dalam kasus ini diukur dalam unit yang tidak spesifik dan mungkin tergantung pada konteks yang lebih luas. Dalam hal ini, kita mendapatkan nilai output Leontief sebesar f1 = 12, f2 = 20, dan f3 = 30.
Dalam konteks teknologi informasi akuntansi, output nilai Leontief dapat diartikan sebagai pengukuran efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya dalam proses akuntansi. Semakin tinggi nilai output Leontief, semakin optimal dan berhasil pemanfaatan sumber daya tersebut dalam mencapai output atau kinerja yang diharapkan.
Dalam konteks ini, nilai f1 = 12 menunjukkan bahwa pemanfaatan sumber daya pertama menghasilkan hasil sebesar 12. Hal ini mengindikasikan bahwa pemanfaatan sumber daya pertama mungkin belum mencapai tingkat optimal atau terdapat faktor-faktor pembatas lainnya yang mempengaruhi pemanfaatan sumber daya tersebut. Selanjutnya, nilai f2 = 20 menunjukkan bahwa pemanfaatan sumber daya kedua menghasilkan hasil sebesar 20.