Lihat ke Halaman Asli

Salma Salsabila

Universitas Mercu Buana

A-301_Kuis 1: Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Menurut Pandangan Mahatma Gandhi

Diperbarui: 6 April 2023   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dosen Pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

NIM: 43221010149

Nama: Salma Salsabila

Kampus: Universitas Mercu Buana

dokumen pribadi

Mahatma Gandhi adalah satu dari banyak pemimpin India yang dikenal sebagai tokoh yang penuh dengan kedamaian. Gandhi dikenal sebagai seorang sosok yang memimpin rakyat India untuk lepas dari belenggu penjajarahan Inggris dengan berasakan kedamaian. Sebagai seorang penganut agama Hindu, Gandhi menerapkan ajaran agamanya untuk menginspirasi dunia untuk meninggalkan kekerasan, menjunjung tinggi hak asasi manusia, dan kemerdekaan. Mahatma Gandhi lahir di Porbandar, Gujarat, pada tanggal 2 Oktober 1869. Dia terlahir sebagai putra seorang politisi senior bernama Karamchand Gandhi dengan Putibai Gandhi. Gandhi hidup di sebuah komunitas Hindu bania yang terletak di daerah pesisir Gujarat.

Gandhi bukanlah siswa yang unggul. Gandhi hanya tercatat sebagai siswa yang pandai berbahasa Inggris dan pandai memimpin. Walaupun begitu, dengan kerja keras, Gandhi lolos ujian masuk dan tercatat sebagai siswa di Samaldas College di Bhavnagar, Gujarat. Pada tahun 1888, Gandhi menempuh sekolah ilmu hukum di University College, London. Di sana, dia mempelajari hukum India dan belajar untuk menjadi pengacara di Inner Temple. Ketika hidup London, Gandhi berusaha menepati janji kepada ibunya sebagai biksu untuk tidak mengkonsumsi daging sehingga dia menahan lapar dalam beberapa waktu sampai akhirnya dia menemukan restoran vegetarian. Setelah itu, Gandhi tergabung dalam Vegetarian Society. Dalam komunitas tersebut, Gandhi mampu menarik banyak orang untuk mempelajari Budha dan Hindu. Pada tahun 1875, mereka mendirikan Theosophical Society dan Gandhi menjabat sebagai pemimpinnya.

Setelah menjadi pengacara, Gandhi pergi ke Afrika selatan yang merupakan sebuah koloni Inggris, disana Gandhi mengalami diskriminasi ras yang disebut dengan apartheid. Hingga kemudian, Gandhi memutuskan untuk menjadi seorang aktivis politik yang bertujuan untuk mengubah hukum-hukum diskriminatif tersebut. Gandhi juga membentuk sebuah gerakan non-kekerasan.  Selama tinggal di Afrika selatan Gandhi mulai mengembangkan idenya yang disebut dengan Ahimsa yang artinya anti kekerasan dan mengajarkan orang-orang india yang hidup di sana tentang cara bagaimana menerapkan Ahimsa untuk mengatasi berbagai ketidak adilan yang mereka alami. Ketika kembali ke India, gandhi membantu dalam proses kemerdekaan India dari tangan jajahan Inggris, hal ini memberikan inspirasi bagi rakyat di koloni-koloni lainnya agar berjuang mendapatkan kemerdekaannya dan memecah Kemaharajaan Britania untuk membentuk Persemakmuran.

Perbedaan Agama dan suku yang dianut rakyat India kala itu yakin bahwa India perlu dipecah menjadi bebrapa negara agar kelompok yang berbeda dapat mempunyai negara mereka sendiri. Banyak yang ingin agar para pemeluk agama Hindu dan Islam mempunyai negara sendiri. Gandhi adalah seorang Hindu yang memiliki pemikiran-pemikiran dari agama lain termasuk Islam dan Kristen. Gandhi percaya bahwa manusia dari segala agama harus mempunyai hak yang sama dan hidup bersama secara dalam di dalam satu negara.

Pada tahun 1947, India menjadi merdeka dan pecah menjadi dua negara yaitu India dan pakistan. Hal tersebut tidak disetujui oleh Gandhi. Sementara pergerakan terus berlangsung, Gandhi tetap terus melanjutkan pencarian kebenaran dan merancang strategi yang sesuai untuk menhadapi musuh. Gandhi menyebutnya sebagai Satyagraha yaitu Penegakan Kebenaran.

Gandhi meyakini bahwa dengan melihat penderitaan seseorang yang menegakkan kebenaran pasti akan memberi pengaruh dan akan menyentuh nurani pelaku kesewenangan dari musuh. Dengan prinsip tersebut, Satyagraha kemudian dijalankan secara luas dan efektif dalam memperjuangkan kemerdekaan. Perjuangan Gandhi akhirnya mencapai titik puncak dimana Inggris tidak lagi sanggup bertahan menentang ribuan rakyat yang menentang jajahan Inggris dengan melakukan aksi-damai menuntut kemerdekaan. Gandhi meyakini bahwa setiap usaha dan perjuangan yang dilakukan oleh mereka yang dibimbing langsung olehnya dalam menjalankan Satyagraha dan karena ajaran dan pelatihan satyagraha tersebut perjuangan mereka membawa hasil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline